Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2013, 11:03 WIB

KOMPAS.com - Garam termasuk dalam mineral yang diperlukan tubuh untuk berfungsi normal. Dikenal juga sebagai yodium klorida, garam bertugas menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Pada makanan, selain memberi rasa, garam juga mencegah makanan cepat busuk.

Selama ini kita mendapatkan sodium atau yodium dari garam, tetapi garam bukanlah satu-satunya sumber yodium.  Ahli gizi Universitas Indonesia dr. Elvina Karyadi mengatakan makanan laut seperti ikan, kerang, cumi-cumi dan rumput laut, serta telur, susu, dan daging juga merupakan sumber yodium.

"Namun seringkali kebutuhan yodium tidak tercukupi dari konsumsi makanan saja. Kandungan yodium dalam makanan sangat sedikit sehingga untuk memenuhi kebutuhan yodium, sehingga makanan tadi harus dimakan dalam jumlah yang banyak," tutur Elvina dalam Nutritalk bertajuk "Pentingnya Tumbuhkan Kecintaan pada Gizi Sejak Dini" yang diadakan oleh Sarihusada Selasa (21/5/2013) di Jakarta.

Bandingkan dengan mengonsumsi garam beryodium. Dengan jumlah yang sedikit, lanjut Elvina, garam beryodium mengandung lebih banyak yodium sehingga lebih mungkin mencukupi kebutuhan yodium tubuh.

Menurut Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) konsumsi yodium yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 150 mikrogram per hari. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kira-kira dibutuhkan satu sampai satu setengah sendok garam beryodium.

Dosis tepat yodium untuk tubuh sangat penting, karena kekurangan maupun kelebihan konsumsi yodium dapat mengakibatkan gangguan fungsi tiroid. Gangguan fungsi tiroid akan menyebabkan tubuh kurang berenergi. Bahkan jika sudah parah akan menyebabkan kerusakan sebagian otak dan kretinisme, yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif.

Kekurangan

Menurut data Global Progress Report WHO tahun 2009, 16 persen anak-anak Indonesia kekurangan yodium. Padahal yodium merupakan mineral yang penting untuk perkembangan otak sehingga menyokong tumbuh kembang anak secara keseluruhan.

Elvina mengatakan, kendati garam beryodium penting, namun masih banyak petani garam yang belum mau menambahkan yodium pada produksi garam mereka. Produksi garam beryodium memang menambah panjang proses produksi karena ada satu tahap tambahan yaitu fortifikasi, penambahan yodium pada garam.

"Namun proses fortifikasi sebenarnya mudah dan murah. Kira-kira hanya menambah Rp. 5 untuk setiap gram garam," imbuh Direktur Micronutrient Initiative Indonesia (MII) ini.

Meski begitu kita juga perlu berhati-hati dalam mengonsumsi yodium karena saat ini makanan kemasan umumnya mengandung garam tinggi. Kelebihan yodium bisa memicu hipertensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com