Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningkat, WNI Beli Rumah di Singapura

Kompas.com - 23/05/2013, 02:58 WIB

Singapura, Kompas - Minat orang Indonesia untuk membeli properti, khususnya rumah tinggal, di Singapura cukup tinggi. Meskipun harganya terus naik, orang Indonesia tetap bernafsu memiliki rumah tinggal di Singapura. Selain sebagai tempat tinggal untuk selamanya atau sekadar rumah singgah untuk berwisata, juga untuk tempat saat cek kesehatan dan sekolah di Singapura.

”Saat ini, pembeli dari Indonesia menempati posisi ketiga setelah China dan Malaysia, yaitu sekitar 20 persen dari total pembeli asing atas rumah tinggal di Singapura. Namun, melihat kecenderungannya sekarang ini, tak tertutup peluang pembeli Indonesia mencapai posisi kedua setelah Malaysia pada tahun depan,” ujar Direktur Eksekutif Penjualan Properti Far East Organization Augustine Tan kepada pers di Singapura, Rabu (22/5), seperti dilaporkan wartawan Kompas, Suhartono.

Data Urban Redevelopment Authority Singapura hingga semester I lalu menunjukkan, warga negara China yang membeli properti di negeri itu mencapai 30 persen. Disusul Malaysia (27 persen), Indonesia (24 persen), dan India (6 persen).

”Kami menawarkan rumah tinggal yang berbeda, unik, modern, dan inovatif sehingga menarik. Mungkin menawarkan konsep yang selama ini belum banyak dikenal seperti rumah yang sekaligus kantor (small office home office) di lokasi-lokasi strategis, seperti di Orchard Road atau Tanjung Pagar dan Bukit Hitam. Itulah yang membuat orang-orang Indonesia tertarik dan menyukainya,” kata Tan menjelaskan.

Untuk itu, perusahaannya membuka kantor cabang di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, dan Bandung.

Marketing Executive Property Sales Far East Organization Novriyanto Lius menambahkan, tahun depan minat orang Indonesia diperkirakan bertambah. ”Bisa jadi naik menjadi 27 persen karena menjelang pemilihan umum tahun 2014. Ini karena terjadinya eskalasi politik sehingga mungkin orang-orang kaya di Indonesia khawatir terjadi sesuatu sehingga memilih tinggal sementara di Singapura,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com