IHSG Masih Rawan Terkoreksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan masih rawan terkoreksi pada perdagangan Jumat (24/5/2013). Gerak bursa Asia akan memengaruhi langkah IHSG di akhir pekan ini.

Bursa Wall Street masih berakhir lebih rendah dengan sentimen penurunan manufaktur China dan kemungkinan berakhirnya program stimulus di Amerika Serikat. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,08 persen ke level 15.294; Indeks S&P500 melemah 0,29 persen ke level 1.650 dan Indeks Komposit Nasdaq turun 0,11 persen ke level 3.459.

Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun 86,60 poin (1,66 persen) ke level 5.121,40 dengan jumlah transaksi sebanyak 14,5 juta lot atau setara dengan Rp 9,4 triliun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 580 miliar dengan saham yang paling banyak dijual adalah MNCN, SMGR, PGAS, BMRI dan BBNI. Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 9.783 per dollar AS.

Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, pelemahan IHSG menghasilkan sinyal bearish pada indikator Stochastic. Untuk hari ini IHSG diperkirakan masih akan terkoreksi untuk menguji level dukungan 5.050 dan resisten di 5.200. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah APLN, BBRI dan TAXI.