Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Dana Rp 500 Miliar, Jaya Konstruksi Rights Issue

Kompas.com - 24/05/2013, 13:54 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Emiten yang bergerak dalam jasa konstruksi, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, akan menggelar penawaran umum terbatas-I dengan target perolehan dana sebesar Rp 500 miliar.

Dalam prospektus yang dipublikasikan pada Jumat (24/5/2013), perseroan mematok harga saham baru yang akan diterbitkan di kisaran Rp 1.350 hingga Rp 1.800 per saham. Setiap pemegang saham yang memiliki 9 saham berhak membeli satu lembar saham baru. Perseroan menargetkan pencatatan saham baru di bursa dilakukan pada 8 Juli 2013.

Dari keseluruhan dana yang diperoleh, Rp 50 miliar di antaranya akan digunakan untuk penyertaan saham pada anak usahanya, PT Jaya Trade Indonesia, dan sisanya untuk mendukung investasi, baik melalui penyertaan, maupun pemberian pinjaman anak usaha yang bergerak di bidang konstruksi infrastruktur.

Sebagian besar saham Jaya Konstruksi dipegang oleh PT Pembangunan Jaya—yang merupakan perusahaan patungan antara Pemprov DKI dan Ciputra—yaitu sebesar 67,65 persen. Sementara itu, masyarakat menguasai 14,17 persen. Adapun penjamin pelaksana emisi adalah PT Indo Premier Securities, yang siap menyerap saham yang tidak terjual.

Hingga akhir 2012, Jaya Konstruksi membukukan laba bersih sebesar Rp 185,24 miliar atau naik 35,11 persen dari periode yang sama 2011 Rp 137,1 miliar. Dari sisi pendapatan, perseroan meraup sebesar Rp 4 triliun pada akhir tahun lalu, naik 25 persen dari akhir 2011 Rp 3,2 triliun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com