Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2013, 09:23 WIB

KOMPAS.com  - Seseorang yang tak mendapat asupan gizi yang cukup berisiko mengalami malnutrisi. Kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan asupan makanan dengan kebutuhan gizinya. Dengan kata lain, malnutrisi akan dialami seseorang bila tak mengonsumsi jumlah atau kualitas nutrient yang memadai dalam waktu yang cukup lama.

Menurut Badan PBB untuk masalah anak-anak, UNICEF, penyebab malnutrisi terbagi menjadi tiga, yaitu penyebab langsung (immediate cause), penyebab tidak langsung (underlying cause) dan penyebab dasar (basic cause).

Penyebab langsung yakni kurangnya asupan makanan dan adanya penyakit-- terutama penyakit infeksi--yang memengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh. Kurangnya asupan makanan terjadi karena kurangnya jumlah pemberian makanan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah.

Kemudian, penyebab tidak langsung terjadinya malnutrisi adalah kurangnya ketahanan pangan keluarga, kualitas perawatan ibu dan anak, pelayanan kesehatan serta sanitasi lingkungan. Adapun penyebab dasar berupa kondisi sosial, politik dan ekonomi negara.

Nah, yang perlu digarisbawahi dan menjadi perhatian khusus adalah kondisi gizi kurang akibat kekurangan nutrisi penting tertentu atau asupan gizi yang kurang seimbang atau tak tepat. Efek dari kondisi ini berpengaruh pada pada pertumbuhan, kesehatan fisik, perilaku dan fungsi-fungsi lain dari tubuh.

Seperti dikutip www.news-medical.net, gizi kurang dapat terjadi pada semua kelompok usia. Akan tetapi di Negara-negara berkembang, kebanyakan dialami anak, orangtua dan wanita hamil. Gizi kurang menjadi penyebab timbulnya penyakit bahkan kematian di kalangan anak dan wanita hamil. Setiap tahun, di dunia terjadi 300 kematian karena kurang gizi, separuhnya dari kalangan anak-anak. Gizi kurang juga menimbulkan risiko penyakit seperti diare, malaria, campak dan infeksi saluran pernafasan pada anak-anak.

Gejala umum kondisi gizi kurang adalah penurunan berat badan. Bila dalam tiga bulan seseorang turun berat badan hingga 10 persen dapat dikategorikan gizi kurang. Gejala lain yang tampak seperti merasa lelah, tak bertenaga, perubahan pada kulit, rambut dan kuku, mengalami anemia, tak bisa konsentrasi, dan sebagainya.

Pemeriksaan secara klinis kondisi gizi kurang dapat melalui BMI (Body Mass Index). Bila angkanya menunjukkan kurang dari 18,5 perlu dicurigai kemungkinan mengalami gizi kurang. Selain itu, pada anakaanak, bila tinggi badan kurang bisa pertanda ia mengalami gizi kurang. Adapun tes diagnostik yang dapat dilakukan di antaranya tes darah rutin untuk deteksi anemia, infeksi kronis dan lainnya. (*)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com