Jepang Siap dengan Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

JAKARTA, KOMPAS.com -Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda, memperbaiki pernyataan sebelumnya yang sempat membuat khawatir investor mengenai keseriusan bank sentral Jepang (BoJ) mengucurkan stimulus sebesar 74 miliar dollar AS per bulan.

Jepang pun siap mengantisipasi kenaikan suku bunga maupun inflasi.

Seperti dikutip ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Senin (27/5/2013), Kuroda menyatakan ekonomi Jepang siap dengan kenaikan suku bunga karena efek dari ekspektasi investor terhadap perbaikan ekonomi di Jepang seklaigus memberi ekspektasi inflasi.

Pernyataan ini mengindikasikan dukungan BoJ terhadap sentimen investor yang bullish terhadap pasar Jepang setelah pada Kamis pekan lalu lalu sempat anjlok tajam.

Namun demikian, kenaikan suku bunga di Jepang ini dikhawatirkan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.

BoJ menargetkan kenaikan aset dalam neracanya hingga 30 persen dari PDB sebesar 5,9 triliun dollar AS atau mencapai senilai 1,8 triliun dollar AS.

Hal itu setara dengan besaran quantitative easing (QE) yang dikeluarkan oleh Bank Sentral AS, the Fed, selama ini.

Kebijakan stimulus Jepang ini juga dikhawatirkan berdampak buruk untuk kesinambungan utang pemerintah Jepang. Saat ini utang Jepang diperkirakan mencapai 245 persen dari PDB.