Jepang Janjikan Pinjaman Baru untuk Myanmar

NAYPYIDAW, KOMPAS.com — Jepang mengumumkan rencana pemberian pinjaman segar untuk Myanmar dan menghapuskan sisa utang negara tersebut, Senin (27/5/2013).

Kedua rencana ini adalah bagian dari upaya Tokyo untuk mempererat kerja sama ekonomi dengan Myanmar yang tengah mereformasi diri.

Pengumuman ini disampaikan dalam pertemuan antara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Myanmar Thein Sein dalam kunjungan kenegaraan ke Myanmar.

Abe berkomitmen untuk memberikan 500 juta dollar AS pinjaman baru dan menghapus 1,74 miliar dollar AS utang Burma. Pinjaman baru nantinya akan digunakan untuk proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan kelistrikan.

Para koresponden mengatakan, kunjungan Abe ke Myanmar merupakan kunjungan resmi pertama perdana menteri Jepang sejak 1977. Hal ini menandakan perbaikan dalam hubungan dua negara yang sudah semakin hangat tersebut.

Pada Sabtu (25/5/2013) Abe mengunjungi lokasi proyek pelabuhan dan pusat bisnis yang digarap bersama Jepang dan Myanmar. Dia juga bertemu pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi.

Myanmar sudah menggelar reformasi sejak 2011 lalu. Ratusan tahanan politik telah dibebaskan, dan aturan sensor telah diperlonggar. Hasilnya, Uni Eropa dan AS telah mencopot sebagian besar sanksi terhadap negeri itu.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, Myanmar tengah menghadapi masalah kekerasan anti-Muslim yang cukup serius.