Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Pajak Butuh 70.000 Pegawai Baru

Kompas.com - 30/05/2013, 19:12 WIB
FX. Laksana Agung S

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak butuh tambahan 70.000 pegawai baru guna mengoptimalkan penerimaan negara. Seiring dengan membesarnya kebutuhan belanja, perlu dilakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak, yang selama ini menjadi penyumbang utama penerimaan negara.

"Total pegawai pajak sekarang hampir 32.000 orang. Yang ideal adalah 100.000 orang. Tapi tidak mungkin dapatkan itu sekarang. Jadi harus bertahap," kata Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany menjawab pertanyaan Kompas di Jakarta, Kamis (30/5/2013).

Dengan 32.000 pegawai pajak yang ada sekarang, kata Fuad, satu orang pegawai pajak harus mengawasi 7.000 wajib pajak (WP). Padahal idealnya adalah satu pegawai pajak mengawasi 500 WP. Dengan demikian DJP masih butuh merekrut sekitar 70.000 pegawai baru.

DJP, kata Fuad, sejak tahun 2011 sudah mengusulkan rekrutmen 5.000 pegawai baru per tahun. Namun faktanya, DJP hanya diberi jatah merekrut 100-200 pegawai baru per tahun. Kualifikasi pegawai pajak yang diperlukan DJP tidak sebatas akuntan, tetapi juga sarjana di bidang hukum, teknologi informasi, geologi, dan pertanian.

Sistem rekrutmen pegawai negeri sipil harus mendapatkan izin dari Kementerian Pendayaagunan Aparatur Negara  dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Ini berlaku pula untuk DJP.

Kemenpan RB, menurut Fuad, bukannya tidak setuju. Namun ada suatu tahapan mengacu aturan kepegawaian yang harus dilakukan sehingga membuat prosesnya lama sekali.   "Saya nggak mau bilang hambatan di Menpan. Nggak sama sekali. Tapi memang sudah aturan. Pokoknya ada kekakuan-kekakuan di dalam sistem rekrutmen di pemerintahan sehingga pajak lambat sekali mau nambah pegawai itu," kata Fuad.

Kurangnya pegawai pajak bukan menjadi satu-satunya persoalan belum optimalnya penerimaan pajak. Persoalan lain adalah basis data yang belum lengkap serta integrasi data dengan KTP yang juga belum jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com