Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilihan Emas Batangan Kian Beragam

Kompas.com - 01/06/2013, 17:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Minat menabung lewat kepemilikan emas tak cuma menarik bagi investor. Perusahaan-perusahaan produsen emas pun bisa meraup untung dari meriahnya investasi emas.

Menyusul PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang merupakan produsen emas batangan besar, PT Pegadaian akan segera memproduksi emas dan mendistribusikannya kepada konsumen. Alhasil, ketersediaan emas semakin bertambah untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Direktur Utama PT Pegadaian, Suwhono mengatakan, pihak Pegadaian memulai produksi sejak tanggal 26 Mei dan siap memasarkan produk emas batangan awal pekan depan. Sebagai langkah awal, Pegadaian hanya akan mengeluarkan produk emas dengan pecahan 5 gram, 10 gram dan 25 gram. Produk emas batangan Pegadaian ini akan memiliki sertifikat Perum Peruri.

Terkait dengan penentuan harga, Pegadaian saat ini masih akan mengadopsi tingkat harga emas yang dikeluarkan oleh ANTM. Suwhono mengatakan, Pegadaian akan melihat animo masyarakat terlebih dahulu dan melakukan evaluasi secara mendalam, sebelum mengambil keputusan penetapan harga.

Selain itu, memasuki ranah bisnis produksi dan distribusi emas ini, Pegadaian akan mengkaji lagi kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan stok dengan lebih efisien. Suwhono menambahkan, masalah stok merupakan masalah yang kompleks dan perlu evaluasi mendalam.

Selama ini, Pegadaian menjual emas produksi Antam. Meski memiliki produk sendiri, Pegadaian masih akan menjual emas Antam. Dengan tambahan emas hasil produksi sendiri, Pegadaian menargetkan penjualan emas bisa mencapai Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun di tahun ini.

Hingga Mei, penjualan emas Pegadaian mencapai Rp 740 miliar. Perusahaan jasa gadai ini menjual sekitar 15 kilogram emas per hari. Suwhono berharap, dengan terjunnya Pegadaian dalam bisnis produksi emas ini, pilihan masyarakat dalam berinvestasi emas batangan menjadi lebih luas

Selain Antam dan Pegadaian, PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) juga memproduksi emas batangan. Perusahaan swasta yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur ini mengaku mendapatkan bahan baku emas dari London Metal Exchange. Hari, Marketing UBS mengatakan, emas tersebut diolah menjadi emas batangan dan perhiasan.

Saat ini, UBS hanya menyediakan emas batangan dalam ukuran 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram dan 100 gram. "Saat ini, kami sedang tidak ada stok emas batangan. Masyarakat kadang harus menunggu satu minggu sampai tiga minggu," ujar Hari kepada KONTAN, Jumat (31/5/2013).

Untuk emas batangan 5 gram, UBS mematok harga Rp 469.000 per gram. Emas 100 gram dipasarkan dengan harga Rp 454.500 per gram. Harga emas batangan UBS ini lebih murah ketimbang emas Antam.

Harga emas perhiasan dengan kadar 75 persen atau 18 karat, dijual seharga Rp 378.000 per gram. Emas UBS ini dilengkapi dengan sertifikat UBS. Pihaknya menjamin, sertifikat ini dapat diterima di toko emas berskala nasional untuk diperjualbelikan. Dalam sehari, rata-rata penjualan emas UBS mencapai 50 kilogram.

Ketua Asosiasi Emas Indonesia (AEI), Natsir Mansyur menyambut positif kehadiran Pegadaian sebagai produsen emas. Menurutnya, produksi Antam masih timpang dari kebutuhan emas. Sebagai pemain baru, Pegadaian disarankan gencar melakukan sosialisasi. Belum banyak konsumen yang mengetahui bahwa Pegadaian akan menjual emas seperti Antam.

"Antam sudah dikenal secara luas. Ke depannya, Pegadaian maupun Peruri harus bersinergi melakukan sosialisasi kepada masyarakat," saran Natsir.

Dari sisi keamanan, lanjut Natsir, tidak perlu diragukan. Emas Antam maupun Pegadaian sama-sama teruji dalam hal sertifikasi. Lain halnya dengan sertifikat di luar kedua perusahaan BUMN itu. Ia mengimbau masyarakat agar berhati-hati membeli emas.

Pertimbangan utamanya harus berdasarkan sertifikasi, bukan harga jual yang lebih murah. Ia berharap, harga jual emas Pegadaian tidak terpaut jauh dengan harga emas Antam. Menurutnya, harga jual wajar emas Pegadaian berkisar plus minus 1 persen-3 persen dari harga emas Antam. (Dina Farisah, Agung Jatmiko/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa yang Bikin Harta Kepala Bea Cukai Purwakarta Janggal?

Apa yang Bikin Harta Kepala Bea Cukai Purwakarta Janggal?

Whats New
[POPULER MONEY] Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus | 10 Kota Terkaya di Dunia

[POPULER MONEY] Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus | 10 Kota Terkaya di Dunia

Whats New
Kode Bank Papua untuk Transfer Antarbank

Kode Bank Papua untuk Transfer Antarbank

Spend Smart
Bus Tidak Berizin Leluasa Beroperasi, Keselamatan Masyarakat Jadi Taruhan

Bus Tidak Berizin Leluasa Beroperasi, Keselamatan Masyarakat Jadi Taruhan

Whats New
Cara Daftar Mobile Banking Bank Papua dari HP Antiribet

Cara Daftar Mobile Banking Bank Papua dari HP Antiribet

Spend Smart
Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com