Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Kompensasi Kenaikan BBM Bersubsidi Terlalu Politis

Kompas.com - 02/06/2013, 17:55 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menilai pemberian dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hanya bersifat politis. Sebab, kebijakan tersebut hanya menguntungkan partai yang mengusungnya.

"Kami menolak pemberian dana kompensasi kenaikan harga BBM tersebut karena bersifat politis jelang pemilu. Jelas ini menguntungkan partai serta Presiden yang seolah-olah seperti Sinterklas," kata Said di Jakarta, Minggu (2/6/2013).

Saat ini pemerintah mengalokasikan Rp 12,5 triliun untuk program penanggulangan kemiskinan dan pembangunan infrastruktur dasar. Dana tersebut terdiri dari program beras miskin (raskin) Rp 4,3 triliun, beasiswa masyarakat miskin Rp 7,5 triliun dan program keluarga harapan Rp 700 miliar.

Di sisi lain, ada program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) Rp 11,6 triliun. Dana ini akan dibagikan ke sekitar 15,5 juta kepala keluarga bagi masyarakat miskin dan hampir miskin. Said menilai pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebab dari kebijakan tersebut akan mengakibatkan daya beli buruh atau masyarakat secara umum akan meningkat.

"Kami prediksi daya beli buruh menurun 30 persen dengan naiknya harga barang, transportasi serta sewa rumah," tambahnya. Said juga menyebut tingkat inflasi juga akan meningkat hingga 19 persen. Dengan kondisi ini, buruh akan menjadi semakin miskin karena tidak ada bantuan dari pemerintah (selain dari BLSM).

"Kenaikan upah buruh akan semakin sia-sia bila harga BBM bersubsidi ini naik, apalagi inflasi juga melonjak," tambahnya. Sekadar catatan, pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi ini dengan rincian Rp 2.000 untuk premium menjadi Rp 6.500 per liter dan naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter untuk solar. Rencananya kebijakan ini akan berlaku pada minggu ketiga Juni 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com