Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bukan Salah Transjakarta Pondok Indah Macet"

Kompas.com - 03/06/2013, 16:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas di halte bus khusus transjakarta Pondok Indah I, Haeruddin (29), tidak setuju jika jalur bus Koridor VIII yang melintas di arteri Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, dipindah ke Pondok Pinang. Jika kemacetan jadi alasan, menurut dia, hal itu salah warga Pondok Indah.

”Bukan salah transjakarta (Pondok Indah macet). Warga enggak mau ada separator (fisik), jadinya jalur enggak steril. Mungkin koridor ini (Koridor VIII) yang paling enggak steril. Sama Koridor I, jauh bangetlah,” kata Haeruddin yang dijumpai di halte yang terletak tepat di depan Gedung BCA Finance, Pondok Indah, Senin (3/6/2013).

Haeruddin menuturkan, tidak sterilnya jalur bus khusus itu membuat jarak kedatangan antarbus di Koridor VIII menjadi lebih lama. Bahkan, dalam situasi macet parah, jarak kedatangan bus bisa mencapai 40 menit.

”Selama 30-40 menit putus tuh dalam artian kosong, enggak ada bus lewat sama sekali. Itu pas macet parah,” katanya.

Adapun jumlah penumpang, menurut Haeruddin, diakui bahwa di dua halte yang terdapat di Pondok Indah, yaitu Halte Pondok Indah I dan Halte Pondok Indah II (Halte Mal Pondok Indah, jumlah penumpang di tiap tempat rata-rata per hari tidak mencapai 1.000 (kecuali pada akhir pekan).

”Halte sini (Pondok Indah I) cuma 300. Kalau PIM (Mal Pondok Indah II), sekitar 700. Beda-beda, tergantung tempat. Kalau Lebak Bulus, bisa sampai sekitar 1.200. Tapi, PIM kalau libur juga bisa sampai sekitar 1.000,” ungkap Haeruddin.

Pondok Indah adalah kawasan yang dilewati Koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni). Jika kita melewati Pondok Indah, pada jalur bus khusus di kawasan ini tidak dipasang separator. Jalur tersebut hanya dicat dengan warna merah. Selain itu, di sepanjang Jalan Metro Pondok Indah, yang hampir mencapai 4 kilometer, hanya terdapat dua halte, yaitu Halte Pondok Indah I dan Halte Pondok Indah II (Halte Mal Pondok Indah).

Pada Minggu (2/6/2013), sejumlah warga Pondok Indah yang tergabung dalam Panca RW melakukan musyawarah di Taman Puspita, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Mereka menyampaikan permintaan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memindahkan jalur bus transjakarta dari Jalan Metro Pondok Indah.

Menurut mereka, keberadaan jalur bus khusus itu di Jalan Metro Pondok Indah kurang begitu diminati masyarakat. Hal tersebut dapat terlihat dari jarangnya orang yang menumpang bus transjakarta dan halte-halte bus transjakarta pun sering kali terlihat sepi.

Selain itu, kata warga, keberadaan jalur bus itu yang ada sejak tahun 2009 itu justru membuat Jalan Metro Pondok Indah bertambah macet. Untuk itu, warga Pondok Indah menginginkan agar jalur Koridor VIII dipindahkan ke kawasan Pondok Pinang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Spend Smart
    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Work Smart
    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Whats New
    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Spend Smart
    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

    Whats New
    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Whats New
    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Whats New
    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Whats New
    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Work Smart
    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com