Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Sulselbar: Buat Apa Kerahkan Massa Bayaran?

Kompas.com - 18/06/2013, 16:56 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Polda Sulselbar) Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Burhanuddin Andi membantah pihaknya mengerahkan massa bayaran untuk membubarkan aksi demonstrasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan mahasiswa di Kota Makassar.

Hal itu diungkapkan Buhanuddin Andi saat menggelar pertemuan dengan rektor berbagai universitas di Makassar di Markas Polda Sulselbar, Selasa (18/06/2013) sore. Menurut Burhanuddin, pengerahan massa tidak menguntungkan bagi pihaknya. Sebab, ribuan anggotanya siap membubarkan aksi mahasiswa.

"Ngapain polisi kerahkan massa bayaran. Tidak ada itu pengerahan massa. Apalagi saya sebagai pejabat, ngapain pakai preman. Paling saya perintahkan pasukan Brimob kalau mau bubarkan. Saya kutuk orang yang mengerahkan massa, ayo kita kutuk sama-sama. Lillahi taala, tidak ada pengerahan massa bayaran," tegas mantan Kepala Polrestabes Makassar ini.

Burhanuddin menambahkan, jika memang ada anggota di jajarannya yang mengerahkan massa bayaran, dia tidak segan-segan memecatnya. Massa yang menyerang mahasiswa, kata Kapolda Sulselbar, merupakan warga Makassar yang kesal dengan ulah mahasiswa menutup ruas-ruas jalan di Kota Makassar.

"Kalau ada anggota Polrestabes Makassar yang sewa-sewa massa, saya pecat langsung. Massa yang menyerang mahasiswa, murni warga yang kesal dengan ulah mahasiswa menutup jalan. Saya ke depannya berencana menggandeng mahasiswa dan memberi pemahaman agar tidak berbuat tindakan yang merugikan masyarakat," katanya.

Sementara itu, tudingan pengerahan massa bayaran pun diungkapkan para rektor sejumlah universitas di Makassar. Pembantu Rektor 3 Universitas Islam Negeri (UIN) M Natsir dalam pertemuan tersebut mengatakan ada indikasi adanya massa bayaran dalam bentrokan mahasiswa, Senin (18/06/2013) kemarin. Saat itu, kata Natsir, anggota Brimob hanya berjalan terus menelusuri Jalan Sultan Alauddin.

"Teman-teman Brimob hanya jalan, tidak berhenti. Anak-anak mahasiswa kemudian masuk ke kampus, namun banyak massa datang menyerang. Termasuk sopir petepete. Kesimpulannya, yang berhadap-hadapan adalah mahasiswa, tapi bukan hanya UIN saja ya dengan masyarakat sekitar. Bahkan ada tiga motor dibakar, dua unit motor dicuri dan gerai ATM dirusak massa," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com