Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Gagal Stabilkan Harga Kedelai, Produsen Tempe Mogok

Kompas.com - 10/09/2013, 07:05 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com 
- Pemerintah gagal menstabilkan harga kedelai karena, hingga Senin (9/9/2013), harga komoditas ini masih tinggi. Kenaikan harga kedelai itu memukul industri tahu dan tempe sehingga sejumlah produsen tahu dan tempe di sebagian wilayah Indonesia mogok berproduksi.Mogok produksi tahu dan tempe terjadi, antara lain, di Jakarta, Surabaya, Bandung, Sukoharjo, Kendal, Magelang, Yogyakarta, dan Bengkulu. Kemarin harga kedelai di pasaran Rp 9.400-Rp 10.500 per kilogram.

Menanggapi protes produsen tahu dan tempe, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Menteri Perdagangan Gita Irawan Wirjawan mengatasi gejolak harga kedelai. Presiden mengingatkan agar penanganannya dikoordinasikan dengan kementerian dan lembaga lainnya.

”Presiden meminta Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, serta Menteri Koperasi dan UKM, atau direksi Perum Bulog untuk segera melakukan rapat koordinasi,” ujar Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah.

Menurut dia, rapat koordinasi di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian tersebut memiliki agenda utama mengendalikan suplai dan harga kedelai. ”Dengan demikian, guncangan di tingkat konsumen dikendalikan,” ujar Firmanzah.

Ditemui terpisah, Gita menegaskan, dirinya berkoordinasi dengan importir untuk menambah pasokan kedelai dan menetapkan harga khusus.

”Nanti (Senin) malam dan besok (Selasa) pagi, pemerintah akan menuntaskan masalah ini dengan pengusaha pemilik stok 300.000 ton agar bisa segera disalurkan ke perajin dengan harga di bawah level pasaran saat ini,” kata Gita saat mengunjungi perajin tahu dan tempe di Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Gita mengatakan, pemerintah akan memberdayakan Perum Bulog memfasilitasi kebutuhan perajin dan menstabilkan harga. ”Izin untuk Bulog sudah kami berikan penuh,” ujar Gita.

Pemerintah pekan lalu juga sudah menghapus semua hambatan impor kedelai dan membebaskan komoditas tersebut masuk ke Indonesia. Namun, sejauh ini peran Bulog tidak efektif dan kebijakan menghapus semua hambatan impor kedelai juga tidak membuahkan hasil karena harga kedelai tetap mahal.

Menurut Gita, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian telah berkoordinasi untuk mewujudkan swasembada pangan, termasuk kedelai. ”Kami telah menetapkan harga jual dari petani Rp 7.000 per kg agar petani kedelai giat menanam kedelai karena pasokan kedelai dari dalam negeri minim,” kata Gita.

Mogok produksiSebanyak 20 pabrik tahu di Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, mogok berproduksi. Aksi itu membuat hilangnya pendapatan Rp 100 juta per hari.

”Mulai Minggu pagi, kami memang sudah berhenti produksi. Jadi, Senin, sudah tidak ada tahu yang dijual,” kata Maman Herdiman (59), pemilik sebuah pabrik tahu di Matraman.

Penghentian produksi itu merupakan bagian dari aksi mogok tiga hari yang digagas produsen tahu dan tempe di Indonesia untuk memprotes lonjakan harga kedelai beberapa waktu terakhir. Para produsen tahu mulai mogok produksi pada Minggu dan akan kembali berproduksi Rabu.

Di Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 100 produsen tempe berhenti produksi. Perkampungan yang menjadi salah satu pemasok tempe untuk kawasan Pasar Minggu tersebut tampak lengang.

Di beberapa tempat dipasang pengumuman dari Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) dan Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Jakarta Selatan soal imbauan produsen tempe tahu untuk mogok.

Di Surabaya, Jawa Timur, tempe dilaporkan menghilang di beberapa pasar kota itu. Di Pasar Kosambi dan Pasar Baru, Kota Bandung, Jawa Barat, tak ada pedagang yang menjual tempe. Calon konsumen pun kesulitan memperoleh tempe. Ada sejumlah pedagang yang masih berjualan, tetapi hanya menjual tahu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com