Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Indonesia Sedang Detoksifikasi

Kompas.com - 25/09/2013, 19:56 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom BNI Ryan Kiryanto menilai, pemerintah sengaja memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. Hal tersebut untuk menekan inflasi dan neraca transaksi berjalan agar tidak terperosok lagi mengalami defisit.

"Perlambatan ekonomi ini sesungguhnya direncanakan. Bahasa medisnya, kita memasuki masa detoksifikasi dimana kolesterol jahat seperti inflasi dan defisit transaksi berjalan, kita bereskan," kata Ryan saat diskusi di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Ia menambahkan, sejauh ini detoksifikasi masalah perekonomian Indonesia belum selesai seperti rupiah yang masih tertekan dan indikasi makro ekonomi yang juga mengalami pelemahan. Padahal, pelemahan mata uang suatu negara ini memang sedang mencerminkan fundamental negara tersebut.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini berdasarkan Bloomberg, mengalami pelemahan 0,13  persen menjadi Rp 11.488 per dollar AS dibanding perdagangan kemarin. Sementara secara bulanan mengalami kenaikan 0,7 persen (mtd) dan secara kalender mengalami pelemahan 16,8 persen (ytd).

"Indonesia memang mengalami dua penyakit kronis itu yang harus diselesaikan cepat atau lambat. Ini memang nanti akan berimplikasi ke kurs rupiah," jelasnya.

Saat ini, pemerintah pun sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di antaranya individu yang memerlukan pinjaman valas ke luar negeri harus lapor baik besaran maupun jatuh temponya. Di sisi lain, pemerintah juga menaikkan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) dalam rangka mengerem impor.

"Namun bagi investor asing yang masuk ke dalam negeri dan dia memproduksi bahan baku atau bahan setengah jadi di Indonesia demi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, akan diberi insentif fiskal," jelasnya.

Namun Ryan menganggap bahwa solusi yang dilakukan pemerintah ini belum bisa dirasakan dalam jangka pendek. Sebab hal tersebut memerlukan waktu untuk penerapannya secara menyeluruh ke semua wilayah Indonesia.

Sekadar catatan, pemerintah kembali merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun hanya sebesar 5,5-5,9 persen, dari sebelumnya 5,9-6,2 persen. Bahkan di kuartal III-2013 ini diperkirakan kembali melambat atau minimal sama dengan di kuartal II-2013 sebesar 5,81 persen. Nilai tersebut lebih rendah dari pencapaian di kuartal I-2013 sebesar 6,01 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Whats New
Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Whats New
Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Whats New
Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Whats New
Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com