Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Minta Swasta Lebih Aktif dalam Proyek Pembangunan

Kompas.com - 13/11/2013, 20:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menginginkan proyek pembangunan didominasi oleh skema kemitraan pemerintah dan swasta atau public private partnership (PPP).

"Sesungguhnya kita menginginkan skema PPP itu mendominasi proyek pembangunan kita. Karena itu melibatkan swasta dan pemerintah," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Rabu (13/11/2013).

Hatta menjelaskan, jika proyek pembangunan hanya melibatkan pihak swasta, bagi mereka proyek-proyek infrastruktur secara komersial tidak menarik. Selain itu, IRR (internal rate of return atau indikator tingkat efisiensi investasi) juga dinilai rendah.

"Oleh sebab itu, diperlukan semacam insentif apakah itu dalam bentuk VGF (viability gap funding/dana pendamping dari pemerintah) ataupun dalam bentuk insentif lain yang memungkinkan IRR naik, sehingga berminat swastanya," ujar Hatta.

Hatta mencontohkan, pada pembangunan jalan tol Sumatra, pihak swasta tidak bersedia menggarap proyek tersebut karena secara komersial belum menarik. Selain itu, IRR-nya pun masih rendah.

"Oleh sebab itu, pemerintah mengambil inisiatif untuk penunjukkan langsung penugasan kepada BUMN dan kita pemerintah menempatkan dana di situ. Sehingga dengan dana penyertaan pemerintah itu BUMN bisa melakukan leverage penambahan modal dan dia bisa mengembangkan itu. Itu contoh BUMN," jelasnya.

Sementara contoh swasta dijelaskan Hatta adalah pemerintah memberikan semacam insentif dan penjaminan. Kedua hal tersebut dikatakannya juga merupakan PPP yang memungkinkan investor merasa lebih aman dalam menjalankan proyek.

"Skema-skema itu penting untuk dikembangkan. Tapi tetap saja kita mengedepankan (prinsip) transparan dan akuntabel," kata Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com