Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Komoditas Pertanian Ini Turun di 2013

Kompas.com - 30/12/2013, 11:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Suswono menyebutkan, sejumlah komoditas pangan utama tercatat mengalami penurunan produksi sepanjang 2013 ini.

"Kita sadari bersama tahun 2013 bukan tahun yang mudah dalam melaksanakan pembangunan pertanian karena tingginya konversi lahan, keterbatasan lahan untuk perluasan areal baru, belum memadainya infrastruktur pertanian. Selain itu, anomali iklim dan gejolak harga pangan global juga berpengaruh," kata Suswono dalam paparan kinerja 2013, di kantor pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (30/12/2013).

Komoditas pangan yang mengalami penurunan antara lain produksi jagung yang turun 4,5 persen dari 19,39 juta ton pada 2012 menjadi 18,51 juta ton. Namun demikian, dibanding kebutuhan, produksi jagung masih mencatat surplus 4,1 juta ton, karena kebutuhan nasional masih 14,4 juta ton.

Selain jagung, produksi kedelai turun 3,5 persen dari 0,84 juta ton pada 2012 menjadi 0,81 juta ton pada tahun ini. Produksi kedelai yang menurun dibanding tahun lalu, juga tidak mencukupi kebutuhan nasional.

Produksi kedelai nasional sepanjang 2013 sebesar 807.600 ton, sementara kebutuhan nasional mencapai 2,1 juta ton. Suswono menyebutkan, tantangan utama produksi kedelai adalah ketersediaan lahan.

Rencana perluasan areal tanam baru sebesar 500.000 ha belum tercapai. Namun, Suswono mengatakan target perluasan ketidaktercapaian tersebut akan diperbaiji pada tahun mendatang.

"Kedelai mengalami defisit sepanjang 2013 dengan total defisit 1,3 juta ton. Untuk memenuhi kebutuhan industri tahu-tempe, maka dilakukan impor dimana sampai September 2013 tercatat sebesar 1,2 juta ton," jelasnya.

Komoditas pangan utama yang mengalami penurunan adalah gula pasir. Produksi gula pasir pada tahun ini sebesar 2,54 juta ton, turun 1,9 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2,59 juta ton.

"Gula pasir untuk pemenuhan kebutuhan gula konsumsi rumah tangga surplus 384,3 ribu ton, tetapi untuk pemenuhan kebutuhan gula nasional termasuk industri, produksi sebesar 2,54 juta ton masih belum mencukupi," ujar politisi PKS itu.

Kekurangan kebutuhan gula nasional tersebut dipenuhi dari cadangan gula tahun 2012 serta impor. Jika ditambah stok 2012 dan impor maka ketersediaan gula sepanjang tahun ini sebesar 3,03 juta ton.

Di samping tiga komoditas pangan utama tersebut, komoditas pertanian lainnya yang juga mengalami penurunan produksi adalah ubi jalar dan kacang hijau. Produksi ubi jalar turun 4,71 persen dibanding tahun lalu, sementara produksi kacang hijau turun 26,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com