Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanri Abeng, Jual Hotel Demi Universitas

Kompas.com - 22/01/2014, 20:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hidup susah dan berada di dalam keluarga yang buta huruf tak membuat Tanri Abeng ciut. Ia tumbuh menjadi salah satu orang yang besar di Indonesia. Demi balas budi pada bangsa, Tanri akhirnya membalas budi pada Negara melalui sekolah yang ia dirikan.

Karir Tanri Abeng dalam pemerintahan mencapai puncaknya ketika menduduki pos sebagai Menteri Pendayagunaan BUMN di era pemerintahan Presiden Soeharto tahun 1998. Posisi itu kembali dipegangnya manakala pemerintahaan Presiden BJ. Habibie.

Di perusahaan swasta, pria kelahiran Selayar, Sulawesi Selatan pada 7 Maret 1942 ini terbilang cemerlang, hingga ia dijuluki sebagai ‘Manajer Rp1 Miliar’ lantaran ia mendapat bayaran sebesar itu manakala memimpin kelompok usaha Bakrie. Sebelumnya ia juga sempat berkiprah di perusahaan multinasional, seperti perusahaan Amerika Serikat dan Eropa.

Karir cemerlang di perusahaan swasta dan pemerintahan itulah yang membuatnya merasa punya ‘hutang’ besar terhadap negeri ini. Mimpinya, ia ingin anak-anak Indonesia punya pendidikan yang memadai untuk menghadapi tingkat persaingan yang tinggi di masa depan nanti.

Tahun 2011, sebagai titik awal dibangunnya TANRI ABENG UNIVERSITY (TAU). Kampus yang berdiri di daerah Srengseng, Jakarta Barat itu terdiri dari beberapa gedung. Memasuki gedung pertama, dominasi ornamen unik di ruangan menghiasi gedung yang penuh dengan kaca ini.

Tepat di sebelahnya, berdiri gedung tempat perkuliahan para mahasiswa. Memasuki gedung ini, kita bisa melihat perpustakaan yang modern. Selain buku-buku yang tertata rapi di raknya serta papan catur untuk olahraga otak, di sana juga tersedia iPad yang bisa digunakan para mahasiswa untuk mengakses informasi.

Tak hanya itu, perpustakaan ini menjadi menarik karena dikondisikan sedemikian rupa agar menjadi ruangan yang sangat nyaman bagi siapapun yang memasukinya, entah untuk sekadar mencari referensi buku, berdiskusi atau membaca buku.

Hal ini tergambar jelas ketika tampak mahasiswa yang berada di ruangan ini terlihat nyaman melakukan apa saja yang mereka mau namun tetap tertib.

Iqbal Fahreza salah satu dari 9 mahasiswa, tampak tekun mencari informasi di perpustakaan itu. Mahasiswa tingkat empat dari Bengkulu ini ternyata merupakan mahasiswa paling cemerlang di angkatannya. Bagaimana tidak, ia mampu memperoleh IPK 4.0 di kampus yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa wajib untuk berkomunikasi baik dalam perkuliahan maupun dalam kegiatan sehari-hari.

Iqbal ingat, tawaran beasiswa penuh berhasil membuatnya tertarik memasukidan mendaftar di kampus ini. Selain itu, nama besar sang ‘Manajer Rp1 Miliar’ juga membuatnya makin tertarik. Iqbal mengakui bahwa sistem tiga semester dalam setahun juga membuatnya tertarik.

“Dengan begini saya bisa lulus dan mendapatkan gelar sarjana lebih cepat,” akunya. Iqbal memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pebisnis handal ketika sudah lulus menuntut ilmu di TAU.

Dibangunnya institusi pendidikan ini, Tanri mengaku tak melulu mengejar bisnis. “Semuanya dimulai dari latar saya. Saya adalah anak dari sebuah desa (Selayar, Sulawesi Selatan) yang menjadi satu-satunya anak yang pergi ke sekolah, bahkan seluruh keluarga saya buta huruf,” ingatnya.

Tanri melanjutkan, dalam perjalanannya, ternyata ia mampu melampaui semua proses pendidikan yang harus ia tempuh dengan baik dan bisa berkiprah di berbagai posisi penting di perusahaan swasta hingga pemerintahan.  

“Saya pun bertanya pada diri saya sendiri, apa yang bisa saya berikan pada bangsa ini?” ujarnya.

Membangun sekolah, Tanri bilang, menjadi tanda terima kasih dan syukurnya atas apa yang telah ia peroleh dari Yang Maha Kuasa yang telah membawanya di titik saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com