Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berantas Kemiskinan, Pemerintah Diminta Fokus ke Sektor Pertanian

Kompas.com - 05/02/2014, 14:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, memaparkan, komposisi masyarakat miskin berasal dari mereka yang bekerja dan atau hidup dari sektor pertanian.

Oleh karena itu, jika pemerintah benar-benar ingin memberantas kemiskinan maka seharusnya pemerintah fokus pada pertumbuhan sektor pertanian.

"Jadi kalau ke depan mau mengentaskan orang miskin. Mungkin harus fokus, bagaimana memberikan kesempatan pertumbuhan petanian," katanya dia di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2014).

Asal tahu saja, data BPS mencatat, posisi Agustus 2013, penyerapan tenaga kerja sektor pertanian lumayan besar, sekitar 38 juta orang. Suhariyanto mengatakan, dari data ini seharusnya pemerintah bisa memilih sektor mana yang harus dikembangkan.

Namun sayangnya, realisasi pertumbuhan sektor pertanian lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional. Dari data BPS, pertumbuhan sektor pertanian pada kuartal-IV 2013 hanya 3,83 persen, dengan share 0,40 persen dari total PDB kuartal-IV 2013 yang mencapai 5,72 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi sektor pertanian sepanjang 2013 sebesar 3,54 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi nasionalnya 5,78 persen.

"Bisa kita lihat jumlah penyerapan tenaga kerjanya 38 juta. Tapi pertumbuhan (sektor pertanian) relatif di bawah pertumbuhan ekonomi nasional cuma tiga persen. Penduduk miskin sebagian besar di pertanian," terang Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com