Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Rp 800.000, Pemuda Ini Kini Raup Omzet Rp 800 Juta

Kompas.com - 14/06/2014, 19:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Meski masih belia, David Yuwono akrab dengan dunia bisnis. Sejak usia 19 tahun, dia bertekad untuk mencari uang sendiri. Tapi siapa sangka, kebulatan tekad untuk berpenghasilan ini lantaran terpicu celetukan sang ayah.

Alkisah, pada awal masuk kuliah, David mulai menjalin kisah cintanya. “Lantas ayah bilang, pacaran kok pakai duit orangtua,” kenang dia. Merasa tertantang, David yang saat itu duduk di semester tiga lantas berniat untuk mencari duit sendiri. Dia juga ingin mendapat pengalaman bagaimana susahnya mencari uang.

Awalnya, David menjual spageti, yang dimasak oleh pembantunya, di kampus. “Jadi, teman-teman tak perlu pergi ke kantin,” ujar pria yang baru lulus dari Universitas Prasetiya Mulya, Desember 2013.

David juga pernah menjajal profesi sebagai agen asuransi dan broker properti. Dia pun tak segan jualan saringan air ke toko-toko bangunan dan jualan buku. “Pokoknya, apa yang bisa menjadi duit, saya jalanin,” kata dia. Bahkan, ia pernah juga berjualan kue bersama teman-teman, walau akhirnya bubar.

Berbagai pengalaman berbisnis itu, ternyata memupuk kejelian David untuk mencium peluang. Ketika melihat anak-anak muda gemar memakai celana jins berbahan dry denim, tebersitlah ide untuk membuat tas dari bahan serupa.

Kebetulan, saat itu, memang belum ada produsen tas yang memanfaatkan dry denim. Ini adalah sejenis kain jins mentah, yang membentuk corak dan warna unik sebelum pencucian pertama kali. “Jadi, semakin lama dipakai, justru makin keren. Tas itu, kan, juga jarang dicuci,” jelas David.

April 2011, dengan modal Rp 800.000 dari tabungannya, David membuat delapan tas sebagai contoh. Karena mengandalkan bahan yang sedang populer, David memilih bikin model tas ransel yang simpel.

Sesuai dengan bahan yang dipakai, David menyematkan merek Dry Bag pada produknya. Tak lupa,  dia menciptakan tagline ‘makin brutal kamu pakai, makin keren’ untuk mengokohkan brand Dry Bag.

Karena sudah mengenyam pengalaman sebagai penjual, David tak kesulitan menerapkan strategi pemasaran. “Intinya, saya harus menciptakan orang-orang yang seperti saya sebagai penjual,” cetus dia yang juga membawa sendiri tasnya.

Dimulai dari lingkaran terdekat, David meminta sejumlah teman untuk memakai tasnya. Tak ketinggalan, lulusan SMA Gonzaga ini juga minta tolong adik kelasnya di sekolah tersebut menjadi kepanjangan tangan. Tentu saja, ada iming-iming komisi jika mereka berhasil menjual tas tersebut.

Selain mahasiswa, David memang membidik pasar dari pelajar SMA. Karena itu, dia menetapkan harga yang tak mahal, yakni Rp 140.000 per  tas. “Saya harus menyesuaikan harga ini sesuai dengan kantong mereka,” ujarnya.

Ternyata, tas David mendapat respons cukup baik, terutama dari pelajar SMA. “Tiga hari di Gonzaga, bisa laku 130 tas. Mereka suka bahan dry denim, meski terlihat lusuh,” cetus David. Sepanjang 2011 itu, dia berhasil mencicipi untung hingga Rp 12 juta.


Harga yang pas

Sayang, roda bisnis yang siap berlari ini harus menghadapi rintangan. Pada akhir 2011, David melihat kualitas tasnya menurun. “Terutama, pada aksesori pengait tas,” kata dia.

David memang tak membuat sendiri produknya. Dia mengajak penjahit langganannya menjadi pemasok tas. “Jadi, saya hanya menunjukkan bahan dan model, lantas penjahit itulah yang membuat tas sekaligus mencari bahan dan aksesori-nya,” terang pria berpenampilan low profile ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com