Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisingnya Suara Manusia Kurangi Kenyamanan Bekerja di Kantor?

Kompas.com - 02/07/2014, 14:44 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Membangun lingkungan kantor terbuka (open office) didahului dengan tujuan membuat karyawan bisa dengan mudahnya berinteraksi. Hanya, kantor berkonsep terbuka justeru dinilai mengurangi produktifitas karyawan.

Alasan mengurangi produktifitas itu pun beragam. Sebagian beralasan bahwa konsep seperti itu membuat konsentrasi karyawan mudah buyar akibat suara bising. Seperti dikutip Fastcodesign.com, hal itu cenderung membuat para karyawan stres sehingga mengurangi motivasi mereka.

Lantas, mungkinkah menyediakan akustik yang lebih baik bisa membuat kinerja karyawan juga lebih maksimal bekerja? Menurut data yang dipublikasikan oleh Hbr.org berdasarkan analisis data The Center on the Built Environment oleh Jungsoo Kim dan Richard de Dear, University of Sydney, privasi suara memang menjadi keluhan terbesar. Keluhan itu muncul, khususnya pada kantor dengan konsep ruang terbuka dengan partisi tinggi, rendah, bahkan tidak disediakan partisi sama sekali.

Suara bising yang terdengar saat bekerja rupanya mempengaruhi pikiran karyawan, terutama jika suara tersebut adalah suara manusia. Seperti dikutip dalam Fastcodesign.com, suara manusia dari telepon bahkan lebih mengganggu.

www.designboom.com JW berhasil menyajikan serangkaian ruang yang mengalir bersama-sama, namun tetap dihubungkan dengan material yang menyediakan berbagai kebutuhan lingkungan kerja.

Para pekerja bukannya pasrah begitu saja. Di kantor-kantor berkonsep terbuka, para pekerja siap "perang" dengan menggunakan headphone. Sayangnya, hal ini malah melenceng dari tujuan kantor berkonsep terbuka yang ingin meningkatkan kerjasama antar karyawan.

Fastcodesign.com menyatakan, sebuah penelitian di Finlandia baru-baru ini telah menguji efek suara bising pada latar belakang beberapa kantor berkonsep ruang terbuka. Masing-masing kantor memiliki kapasitas redam suara berbeda.

Hasilnya, kantor yang dilengkapi dengan peredam suara memang bisa mengurangi suara bising dari ujung lain ruangan, Namun, ruangan itu tidak mampu mengurangi suara bising dari kubikal di sebelah.

Setelah itu, para karyawan diminta melakukan tes ingatan sederhana. Mereka harus mengingat angka di layar dalam urutan yang benar.

Ada tiga skenario lokasi, yang pertama kantor berkonsep terbuka tanpa peredam suara sama sekali. Kedua, kantor berkonsep terbuka tapi dinding dan plafon dilengkapi peredam suara. Ketiga, kantor berkonsep terbuka, dilengkapi peredam suara, dan alat tambahan (masking sound) untuk mengurangi suara.

Hasilnya cukup mengejutkan. Karyawan di kantor tanpa peredam suara sama sekali melakukan tes dengan baik. Sementara itu, hasil tes karyawan di kantor berkonsep terbuka, namun memiliki peredam suara tidak membuat hasil tes jadi lebih baik. Hanya saja, skor tertinggi memang masih diraih oleh karyawan yang bekerja dalam ruangan sepi.

Rupanya, menambah peredam suara untuk memastikan adanya akustik yang lebih baik tidak membuat kinerja karyawan menjadi lebih maksimal. Karena itu, jalan keluar yang bisa dilakukan oleh perusahaan pun relatif sederhana. Alih-alih menyediakan peredam suara, perusahaan bisa menyediakan ruang tambahan untuk mengadakan rapat atau melakukan panggilan telepon pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Sejak 2019, MRT Jakarta Layani 106,51 Juta Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com