Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUMN Jadi Lahan Basah Nepotisme, Dahlan Cari Terobosan Peraturan

Kompas.com - 03/07/2014, 11:34 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mencari terobosan untuk menindak dan mencegah praktik nepotisme yang sering terjadi di perusahaan-perusahaan milik negara.

Salah satu terobosan yang sedang dikaji Dahlan adalah mewajibkan perusahaan BUMN membuat peraturan internal untuk mencegah nepotisme dalam perusahaan. "Ini (masalah nepotisme) akan kami bahas minggu depan, yang jelas yang seperti itu seharusnya tidak boleh tapi karena tidak ada UU yang dilanggar, sehingga perlu mencari terobosan, aturan apa yang akan mencegah terjadinya nepotisme seperti itu," ujar Dahlan Iskan di Jakarta, Kamis (3/7/2014).

Dahlan mendengar sudah ada beberapa BUMN yang telah memiliki peraturan internal yang tidak memungkinkan terjadinya nepotisme. Namun Dahlan belum mengetahui pasti BUMN mana saja yang sudah memilik peraturan tersebut.

"Saya masih akan cari BUMN mana saja yg sudah punya peraturan seperti itu, minggu depan akan saya undang untuk kita dengar bagaimana dulu riwayat kok bisa ada peraturan seperti itu, praktiknya seperti apa, kesulitan gimana dan apakah hasilnya memang baik untuk perusahaan karena dan tidak ada lagi nepotisme seperti itu," katanya.

Menurut Dahlan, jika memang peraturan internal BUMN tersebut mampu mencegah terjadinya nepotisme di perusahaan BUMN, maka dia akan mewajibkan semua BUMN memiliki peraturan untuk mencegah terjadinya nepotisme di BUMN.

"Bagaimana mencegahnya? Itu minggu depan akan diundang untuk presentasi, kalau memang praktik di beberapa BUMN yang sudah mempunyai aturan perusahaan melarang terjadinya nepotisme seperti itu. Kalau memang baik, langsung akan saya instruksikan bahwa seluruh BUMN harus mempunyai peraturan perusahaan seperti itu," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com