Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Multiplatform ala Kompas Gramedia

Kompas.com - 20/09/2014, 09:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


NUSA DUA, KOMPAS.com - Perubahan dan dinamika masyarakat terjadi begitu cepat. Berkembangnya teknologi dan internet berdampak pada berkembangnya kebutuhan akses informasi secara online pula. Dinamika itu membuat preferensi masyarakat akan informasi pun bergeser.

Lalu bagaimana media yang telah ada menjawab perubahan tersebut? Sebagai produsen media yang telah lama eksis, CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo memandang pada dasarnya secara tak sadar masyarakat Indonesia telah erat berhubungan dengan banyak produk Kompas Gramedia.

"Kalau masyarakat berubah, preferensi, kesenangan berubah, kita juga harus berubah mengikuti preferensi masyarakat. Kalau seandainya kita tidak berubah, tetap ngotot dengan keyakinan produk kita, mungkin suatu saat produk kita akan hilang, tertinggal," kata Agung kepada Kompas.com di sela-sela rangkaian acara Asia Pacific Media Forum di Nusa Dua, Bali, Jumat (19/9/2014).

Oleh karena itu, lanjut Agung, Kompas Gramedia senantiasa mempelajari dinamika preferensi masyarakat. Ia mengatakan, saat ini terjadi pengelompokan dalam masyarakat, yakni kalangan 30 tahun ke atas dan 30 tahun ke bawah yang memiliki preferensi informasi yang berbeda.

"30 tahun ke atas mungkin habitnya masih habit lama, yang baca koran, kertas, lalu itu menjadi habit sehari-hari. Sementara yang 30 tahun ke bawah kalau baca informasi sudah tidak pegang kertas, tapi tablet atau smartphone. Itu yang kita ikuti," jelas Agung.

Berangkat dari kondisi itulah hadir istilah multiplatform. Menurut Agung, multiplatform adalah Kompas yang terealisasi dalam berbagai bentuk media, tanpa meninggalkan roh asli Kompas.

"Rohnya tetap Kompas, yang harus independen, netral, menonjolkan kemanusiaan, cerita-cerita humanity. Rohnya tetap itu, tapi medianya bisa macam-macam. Bisa radio, TV, online. Makanya kita kasih istilah platform," ungkap dia.

Meski menyediakan berbagai macam platform sebagai sumber informasi, ujar Agung, Kompas Gramedia tetap menghormati preferensi masyarakat. "Balik lagi ke preferensi orang, lebih suka online atau koran," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com