Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Orang Indonesia Lebih Senang Belanja Online

Kompas.com - 13/10/2014, 08:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Badan Pusat Statistik menyebut, kebanyakan pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk menerima dan mengirimkan surat elektronik (95,75 persen), mencari berita terkini (78,49), mencari informasi barang atau jasa yang mereka butuhkan (77,81), mengakses media sosial (61,23) dan mengakses informasi lembaga pemerintahan sekitar (65,07).

“Meningkatnya kemakmuran, ketersediaan koneksitas dengan kecepatan tinggi dan penawaran-penawaran online yang semakin berkembang akan semakin memberikan pengaruh dalam tahun-tahun ke depan. Dengan pertumbuhan yang akan terus berlanjut ini, e-commerce menggambarkan peluang yang luarbiasa bagi para peritel online dan pemilik jasa operator untuk memperluas basis konsumen mereka,” kata Anil Antony, Executive Director Consumer Insights, Nielsen Indonesia.

Toko online menjamur

Melihat catatan-catatan di atas, tak heran jika beberapa tahun belakangan ini toko-toko online mulai menjamur. Ada yang berkonsep iklan baris seperti kaskus.co.id, olx.co.id, dan berniaga.com. Ada yang konsepnya B2C (business to consumer) seperti lazada.co.id, bhineka.com, dan zalora.co.id. Ada pula mal online seperti blibli.com, elevenia.co.id, tokopedia.com, dan rakuten.co.id.

Toko online di atas adalah para pemain besar. Tak terhitung jumlah pemain kecil yang menjalankan bisnisnya dari rumah. Bagi mereka yang berjiwa enterpreneur, pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia adalah peluang.

Dida (24) telah memulai usaha toko online-nya sejak duduk di bangku kuliah. Karyawati perusahaan produk farmasi ini menjual pakaian, tas, dan aksesori. Ia menggunakan sarana Facebook, Twitter, Kaskus, dan Instagram. Pun fasilitas BlackBerry Messenger (BBM) digunakannya untuk berjualan.

Ia mengaku senang berbisnis di Internet. Alasannya, pembeli cenderung mudah ditemukan karena maraknya media sosial dan ponsel pintar untuk mengakses informasi, termasuk mencari produk.

"Tidak cuma ke teman sendiri. Orang-orang yang belum kenal juga jadi banyak yang beli, karena aku jualan pakai Facebook, Twitter, Kaskus, Instagram, dan grup BBM," kata Dida kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Transaksi e-commerce meningkat

Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet dan menjamurmnya toko online di Indonesia, transaksi belanja online pun tercatat meningkat. Menurut riset yang diprakarsai oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres), nilai pasar e-commerce Indonesia mencapai Rp 94,5 triliun pada tahun 2013. Tahun 2016 nilainya diprediksi meningkat tiga kali lipat menjadi Rp 295 triliun.

Riset yang dilakukan pada Januari 2014 mendapatkan, produk yang paling banyak dibeli secara online adalah fashion. Membeli produk fashion dilakukan oleh 78 persen konsumen online disusul ponsel (46 persen), elektronik (43), buku dan majalah (39), dan barang kebutuhan rumah tangga (24).

Sama seperti konsumen Amerika di atas, para konsumen Indonesia memilih belanja di Internet karena faktor kenyamanan. Konsumen mengaku, mereka rela membeli dengan harga lebih mahal dibanding di toko asal tidak terkena macet di jalan.


Kepercayaan

Pertumbuhan aktivitas perdagangan di Internet tak pelak membawa konsekuensi dalam hal sistem pembayaran. Di Internet, pedagang dan pembeli umumnya tidak bertemu. Sering terjadi pembeli di toko online berasal dari wilayah yang jauh yang tidak memungkinkan pertemuan fisik. Oleh karena itu, transaksi pembayaran berlangsung secara elektronik, tidak lagi mengandalkan pembayaran tunai.

Menurut Dida, kunci terpenting dalam menjalankan bisnis toko online adalah kepercayaan. Pelanggan menaruh kepercayaan terhadap penjual, begitu pun sebaliknya. Ini yang membuat bisnis tetap bergulir. Praktik penipuan memang kerap terjadi. Pembeli sudah mentransfer sejumlah uang tapi barang tidak terkirim. Begitu pula sebaliknya, barang sudah dikirim tapi uang tidak ditransfer.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com