Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Orang Indonesia Lebih Senang Belanja Online

Kompas.com - 13/10/2014, 08:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

"Pembelian dengan non-tunai kuncinya kepercayaanku dengan customer dan sebaliknya. Aku percaya ke customer, aku akan kirim barang pesanan," ujar Dida.

"Kalau masalah pembayaran, so far lancar saja. Apalagi kalau sudah langganan atau sudah kenal, kadang aku berani kirim dulu, bayarnya nanti," jelas gadis berkacamata ini.

Intan (23), seorang pelanggan toko online berpendapat senada dengan Dida. Ia mengaku sering berbelanja melalui toko online. Barang yang paling sering dibelinya antara lain pakaian, pembungkus ponsel, dan tas. Di Internet, kata dia, ada banyak produk unik yang jarang ditemukan di pasaran.

"Kalau belanja di toko online kuncinya adalah kepercayaan kita ke pedagang. Saat kita transfer tagihan berarti kita percaya dia akan kirim barang pesananku," ujar karyawati swasta ini.

Begitu juga dengan Putri (19).  "Karena aku suka hal-hal yang berbau Jepang dan anime, kadang susah menemukan barang-barangnya di mal. Akhirnya ya ke toko online karena banyak yang jual barang-barang berbau Jepang," ujar mahasiswi jurusan Sastra Jepang ini.

Putri mengaku belum pernah mengalami kesulitan atau masalah saat melakukan pembayaran non-tunai untuk barang yang dipesannya melalui Internet. Masalah dalam pengiriman pun belum pernah dirasakannya.

"Belum pernah ada masalah sama sekali. Kalau pengiriman telat satu sampai dua hari sih masih wajar ya," kata dia.

Krisis toko tradisional?

Akankah toko-toko tradisional akan mati? Ketika perilaku masyarakat berubah seiring dengan perkembangan teknologi, pelaku bisnis pun dituntut pula untuk berubah demi mempertahankan bisnis mereka.

Di dunia marketing konsep tradisional brick and mortar kini banyak bertransformasi menjadi click and mortar. Artinya, model bisnis retail di zaman baru ini adalah mengintegrasikan offline dan online. Toko tradisional tetap ada, tapi diperkuat oleh layanan online berupa website untuk menjangkau konsumen lebih luas.

Berkunjung ke pusat perbelanjaan tetap merupakan pengalaman khas yang menyenangkan. Banyak orang yang masih suka melakukannya. Tak sedikit yang masih senang melihat barang yang ingin dibeli secara fisik.

Amazon, toko retail  berbasis online yang mengglobal memilih mengembangkan ekspansi bisnis mereka dengan membuka toko fisik. Seperti dilaporkan New York Daily News, Amazon akan segera membuka toko fisik mereka pertama di kota New York, Amerika Serikat. Amazon memandang, berhubungan langsung dengan konsumen mereka di dunia nyata adalah sesuatu yang penting.

“Ketika kebanyakan retailer brick and mortar khawatir akan kekuatan Amazon, Amazon terlihat justru khawatir dengan kekuatan retailer brick and mortar,” kata Faith Hope Consolo, seorang broker properti dari agen properti Douglas Elliman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com