Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran, "E-Fishery", dan Lele

Kompas.com - 20/12/2014, 22:47 WIB

KOMPAS.com - Banyak ide muncul dalam situasi yang mendesak. Apalagi, jika kondisi tersebut menjadi penghalang bagi seseorang mencapai cita-citanya. Situasi seperti inilah yang pernah dialami Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy, ketika menempuh kuliah di tahun kedua.

Gibran yang waktu itu masih berumur 19 tahun harus berhadapan dengan masalah keuangan di keluarganya. “Saat itu, orangtua hanya sanggup membiayai kuliah, tak bisa mengirimkan uang untuk hidup sehari-hari di Bandung,” kenang anak pertama dari tiga bersaudara ini.

Untuk keluar dari kendala itu, Gibran  memutuskan hidup mandiri. Dia mengambil pekerjaan apa saja yang menghasilkan uang, mulai mengerjakan soal tutorial online dari luar negeri, ikut berbagai kompetisi, hingga memasok sayuran ke sejumlah resto di Bandung. “Selama tiga tahun, saya bekerja serampangan,” tutur alumnus Institut Teknologi Bandung ini.  

Bukan cuma uang, dari berbagai usaha itu, Gibran memperoleh banyak pengalaman. Selain menjadi jeli dalam mencium peluang bisnis, dia juga semakin lihai menjalin relasi. Kebetulan, dari jurusan Biologi yang ia tekuni, ada  kuliah praktik lapangan. Mata kuliah itu memberinya kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para petani, peternak, maupun pengusaha perikanan.

Tak hanya itu, relasi dengan para pengusaha juga mengasah insting bisnis Gibran. Alhasil, ketika seorang dosen menawarkan  tantangan budidaya lele, Gibran tidak ragu lagi menyambarnya. “Dosen saya memprediksi ikan lele dan patin akan booming seperti yang terjadi di negara lain. Saya berpikir, kalau tidak sekarang, kapan lagi memulai budidaya lele,” ujar dia.

Pulang dari kuliah, suami dari Gresa Palma Gunawan ini segera berburu kolam lele di kawasan Bale Endah, Bandung. Berbekal tabungan, dia menyewa kolam ukuran 5 m x 10 m, seharga Rp 400.000 per tahun. “Saya memulai budidaya lele secara autodidak,” cetus pria 24 tahun ini.

Beruntung, dia berhasil memanen lele saat pertama kali budidaya. Namun, dia menganggap hasil panen kurang menggembirakan karena untungnya yang tipis. “Selisih antara yang diperoleh dengan biaya pakan sangat sedikit, karena ikan saya jual ke tengkulak,” terang dia.

Gibran yang sudah terbiasa berhitung bisnis, tak terima begitu saja mendapatkan margin yang mungil. Dia memutar otak dan memutuskan untuk mengolah hasil panenan berikutnya menjadi makanan jadi.

Masih mengandalkan cara autodidak, Gibran mencoba-coba resep untuk membuat nuget, katsu, maupun abon dari daging lele. “Saya meminjam dapur di rumah kos teman, untuk uji coba makanan olahan ini,” cerita dia.

Untuk tes pasar, dia menitipkan makanan olahan itu di kantin kampus. Setelah mendapat masukan untuk rasa yang pas, Gibran membuka booth sendiri dan menjual makanan olahan itu. “Saya juga menggandeng dua orang teman untuk usaha kuliner  ini,” jelas pria yang lahir di Jakarta, pada 31 Desember 1989 itu.

Insting bisnisnya tepat. Dengan usaha kuliner itu, bisnis Gibran cepat berkembang. Kurang dari setahun, tepatnya pada 2012, dia bisa membuka tiga cabang Olele, gerai olahan lelenya. Budidaya lele milik Gibran juga bertambah menjadi delapan kolam.  

Menawarkan efisiensi

Tak hanya mengembangkan bisnis, Gibran  terus memperluas jaringan sesama pengusaha perikanan. Dari sekedar bertukar pengalaman, dia juga aktif bertanya berbagai permasalahan seputar perikanan.

Salah satu permasalahan budidaya lele yang mencuri perhatiannya adalah pemberian pakan. Maklum, pakan merupakan biaya terbesar dalam budidaya lele. “Cost untuk pakan ini bisa mencapai 70 persen–80 persen,” ujar dia.  

Pemberian pakan yang dilakukan secara manual dianggap Gibran kurang efektif. Selain tidak ada ukuran pasti berapa banyak pakan yang bisa diberikan, adakalanya pakan ini juga diambil oleh karyawan untuk dijual lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com