Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Impor Daging, Mentan Galakkan ‘Gertak Birahi’

Kompas.com - 21/01/2015, 14:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Guna menekan ketergantungan impor daging, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan, Kementerian Pertanian akan menggalakkan program Gertak Birahi. Gertak Birahi (penyerentakan birahi) dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sekelompok ternak yang mengalami birahi dalam waktu yang bersamaan sehingga memudahkan dalam proses perkawinan yang dilakukan dengan teknik inseminasi buatan (IB).

“Kami harapkan 2015 ini bisa dilaksanakan program Gertak Birahi, inseminasi buatan 2 juta ekor sapi,” kata Amran dalam rapat badan anggaran DPR-RI, Jakarta, Rabu (21/1/2015).

Amran menjelaskan, daging Indonesia sebenarnya mempunyai potensi. Namun demikian, menurut dia, ada hal salah yang dilakukan di masa lalu. Amran bilang, Kementan sudah mengekspor semen (sperma) sapi beku ke Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang.

“Setelah jadi sapi, kita impor lagi. Mungkin ini kekeliruan kita bersama,” kata Amran.

Oleh karena itu, Amran menegaskan ke depan Kementan akan meningkatkan produktivitas sapi di dalam negeri dengan Gertak Birahi. Hanya saja, lanjut dia, yang perlu diperhatikan dalam program ini adalah kondisi sapi betina.

Dia menjelaskan, sapi betina yang diinseminasi buatan tidak boleh yang belum pernah melahirkan. “Karena kalau masih perawan, tidak bisa. Inseminasi buatan pada sapi betina perawan bisa membuat induknya mati. Ini kejadian di Kalimantan Selatan, 40 persen mati karena sapinya belum pernah melahirkan,” jelas Amran.

Kalaupun sudah pernah, dia bilang, sebaiknya dipilih sapi betina yang sudah pernah melahirkan lebih dari dua kali. Sebab, inseminasi buatan akan menghasilkan sapi berukuran besar, seperti jenis Brahma dan Limosin.

“Jadi harus melahirkan dua kali, kalau satu kali masih kurang aman. Tingkat kematiannya bisa sampai 10 persen,” ujar dia.

Amran menuturkan, untuk program ini dibutuhkan impor sapi indukan 30.000 ekor, dan sapi bibit 1.200 ekor. Dengan tingkat keberhasilan 20 persen, diharapkan dalam setahun mendatang bisa diproduksi 1,6 juta ekor sapi. “Dalam 3-4 tahun impor (sapi) bisa diselesaikan (dikurangi),” kata Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com