Menurut database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), terdapat satu perusahaan bernama PT Adiperkasa Citra Lestari.
Perusahaan tersebut tercatat didirikan pada 22 Februari 2012 dan sempat mengajukan pemberitahuan perubahan data perseroan pada 22 Juli 2013.
Perusahaan itu menggunakan alamat kantor di Komplek Rukan Tendean Square 26, Jalan Wolter Monginsidi 122-124, Jakarta Selatan.
Saat Tribun mendatangi alamat tersebut, kantor tersebut ternyata hanya sebuah ruko yang dipergunakan Notaris & PPAT Muhammad Hanafi, SH.
Sang notaris tersebut, Muhammad Hanafi, kebetulan berada di ruko. Menurut dia, ruko yang ia beli sejak 2009 ini hanya dipergunakan untuk kantor notaris dan PPAT. Baru pada 2013, ia menjual lantai tiga rukonya ke PT Sinergi Cipta Sarana. "Namun, sebagian pegawai dan barang-barang kantor sudah dipindahkan ke kantor yang di Kuningan," tuturnya.
Ia mengaku tidak ada pihak perusahaan PT Adiperkasa Citra Lestari yang menyewa atau membeli hingga berkantor di salah satu ruangan atau lantai rukonya.
"Kantor ini masih saya yang punya. Yang dijual ke PT Sinergi hanya sebagian, yang di lantai 3 saja," ujarnya.
Ia mengaku tidak tahu PT Adiperkasa Citra Lestari dan tidak pernah bertemu dengan AM Hendropriyono, apalagi perusahaan yang menggunakan alamat ruko miliknya dan diberitakan menjalin kerja sama dengan perusahaan otomotif Malaysia, Proton. "Saya kaget-lah, apalagi disebut-sebut dengan Proton. Proton apaan," ujarnya.
Di depan kantor notaris itu pun hanya ada dua mobil minibus, salah satunya termasuk milik Hanafi.
Hanafi hanya bersedia diwawancarai beberapa menit. Ia mengaku tengah terburu-buru karena hendak menjemput anaknya yang pulang sekolah. Lantas ia bergegas pergi dengan memacu sepeda motornya.
Agus yang telah tiga tahun menjadi petugas keamanan area di Rukan Tendean Square juga mengatakan tidak ada perusahaan bernama PT Adiperkasa Citra Lestari yang berkantor di kawasan penjagaannya itu, termasuk di ruko milik Hanafi.
"Pak Hanafi itu orang pertama yang beli ruko itu, dan sampai sekarang masih cuma notaris dia yang berkantor di situ," kata Agus. (Abdul Qodir)
Baca juga: Hendropriyono, Mobil Nasional, dan Keluarga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.