Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur "Shinkansen" Akan Dibangun di Atas Tol

Kompas.com - 27/04/2015, 13:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Niat Pemerintah Indonesia memiliki kereta cepat, seperti Shinkansen yang ada di Jepang, bukan sekadar isapan jempol. Selain Jepang, investor asal China juga tertarik untuk menggarap proyek tersebut.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pada akhir Juni atau awal Juli mendatang, kajian yang dilakukan oleh pihak China diperkirakan selesai. "Akhir Juli sudah final untuk financial feasibility study (FFS)," kata Rini, akhir pekan lalu.

Agar tidak sulit dalam pembebasan lahan, rencananya pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut akan memanfaatkan areal jalan tol. Meski masih dalam tahap pengkajian, nantinya jalur kereta tersebut akan dibangun di atas jalan tol atau samping jalan tol.

Rini mengatakan, pembangunan proyek tersebut juga akan melibatkan perusahaan dalam negeri. Hal ini lantaran perusahaan dalam negeri belum ada yang berpengalaman terhadap pembangunan proyek kereta api cepat tersebut.

Setidaknya, perusahaan lokal yang masuk dalam konsorsium pembangunan jalur kereta cepat tersebut adalah PT Wijaya Karya (Wika), PTPN VIII, Inka, dan LEN Industri. Perusahaan yang dilibatkan dalam proyek kereta cepat terebut memiliki keahlian masing-masing.

Rini menambahkan, PTPN VIII penting dilibatkan dalam proyek pembangunan kereta api cepat ini lantaran jalur yang akan digunakan tersebut banyak dimiliki oleh perusahaan perkebunan pelat merah tersebut.

Dengan keterlibatan PTPN VIII tersebut, diharapkan persoalan pembebasan tanah tidak akan menjadi kendala. "PTPN VIII lahannya besar sehingga tidak sulit mencari lahan," ujar Rini.

Proyek pembangunan kereta api cepat ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga tahun. Alhasil, jika tahun ini proyek ini dapat dilakukan, pada tahun 2018 mendatang, kereta api cepat sudah dapat dioperasikan.

Corporate Secretary PT Wijaya Karya Suradi mengatakan, penugasan Wijaya Karya sebagai lead konsorsium dari proyek kereta api cepat baru diterima secara lisan. Perusahaan tersebut belum mengantongi instruksi resmi.

Ada beberapa alternatif peran yang mungkin diberikan kepada Wijaya Karya sebagai eksekutor konstruksi, yakni sebagai investor atau melakoni dua peran itu sekaligus sebagai pengelola proyek. "Yang pasti, leader bukan berarti wajib menyiapkan modal yang paling besar," kata Suradi. (Handoyo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com