Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petral Dibubarkan, Pertamina Hemat Rp 250 Miliar Per Hari

Kompas.com - 18/05/2015, 08:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com 
— Setelah pemerintah mengumumkan pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral) pada Rabu (13/5/2015), Pertamina berhasil menghemat Rp 250 miliar per hari.

"Transaksi (impor minyak) yang beredar tiap hari sebesar 150 juta dollar AS atau setara Rp 1,7 triliun per hari. Setelah pembubaran (Petral), Pertamina menghemat 22 juta dollar Amerika (setara Rp 250 miliar)," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said saat diskusi "Energi Kita" di Jakarta, Minggu (17/5/2015).

Dia mengatakan, pembubaran Petral bukanlah hal yang sulit karena yang dibutuhkan pemerintah adalah keberanian dan komitmen untuk mewujudkan tata kelola migas yang bersih.

"Ini suatu yang sederhana, hanya soal keberanian memberantas yang mau menyogok. Bukan enggak boleh jualan, hanya saja harus mengikuti tata kelola yang berlaku," kata Sudirman.

Meskipun banyak pihak yang tidak setuju dengan pembubaran Petral, Sudirman tidak takut jika kebijakan tersebut mengancam jabatannya.

"Mandat saya, pertama, menertibkan Kementerian ESDM, orang-orang yang melawan dan bikin repot adalah orang-orang yang tidak mau ESDM tertib. Perkara menteri diganti penertiban ESDM harus tetap jalan," kata Sudirman.

Ekonom Faisal Basri mengatakan, pembubaran Petral tersebut memudahkan pemerintah untuk menjaring mafia migas.

"Itu seperti membakar sarang tawon, begitu sarangnya dibakar, tawonnya bertebaran. Ada yang ada emosi sehingga memudahkan pemerintah untuk memetakan orang di baliknya," kata mantan anggota tim Anti Mafia Migas tersebut. (Baca: Pembubaran Petral Ibarat Bakar Sarang Tawon)

Baca juga: Faisal Basri Sebut Ada Kekuatan Besar yang Gagalkan Pembubaran Petral

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com