Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Menteri ESDM soal Petral, SBY Dinilai "Lebay"

Kompas.com - 20/05/2015, 10:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS. com - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Ferdinand Hutahaean menyatakan, tak seharusnya mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi secara berlebihan pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, yang menyebut selama ini upaya pemberantasan mafia migas salah satunya pembubaran Petral selalu berhenti di kantor presiden.

Menurut Ferdinand,  dengan tanggapan yang berlebihan, justru bisa menguatkan bahwa apa yang disampaikan oleh Sudirman Said benar.  "Sehingga SBY begitu ketakutan dan berjuang mati-matian untuk membersihkan namanya. SBY terlalu lebay menanggapi apa yang disampaikan oleh Sudirman Said," kata Ferdinand melalui keterangan tertulisnya, Rabu (20/5/2015).

Lebih lanjut dia bilang, apa yang dikatakan oleh Sudirman Said dengan Kantor Presiden itu belum tentu Presiden. Bisa saja, sambung dia, usulan pembubaran Petral berhenti di staf presiden.

Karena pada masa SBY Menteri BUMN kala itu Dahlan Iskan sudah pernah bicara keras untuk membubarkan Petral meski ide itu tiba-tiba lenyap dan batal. "SBY justru harus introspeksi diri dalam hal ini, karena tidak mungkin SBY tidak tahu akan praktik mafia di Petral," sebut dia.

Ferdinand mengatakan, SBY tidak perlu berlindung di balik kalimat tidak pernah ada usulan yang sampai di meja presiden.  Menurut dia, SBY seharusnya sudah tahu tentang itu karena media sudah memberitakan dan Dahlan Iskan selaku menteri pun sudah bicara. "Jangan pura-pura tidak tahu lah SBY," ucap Ferdinand.

Dia pun berharap baik SBY maupun Eddy Baskoro Yudhoyono (Ibas) tidak menyeret polemik ini menjadi isu politik yang merusak hubungan SBY dengan Joko Widodo. "Jangan digeser masalahnya. Lebih baik jika SBY merasa difitnah, segera ambil tindakan hukum laporkan Sudirman Said ke Bareskrim Polri atas tuduhan pencemaran nama baik dan penyebaran fitnah, itu akan membuktikan siapa yang benar," kata dia lagi.

baca juga: Pembubaran Petral Ibarat Bakar Sarang Tawon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com