Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Ekspatriat, Badak NGL Jadi Rujukan Dunia

Kompas.com - 01/07/2015, 16:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


BONTANG, KOMPAS.com
- Indonesia termasuk salah satu negara pemberi gaji tertinggi kepada para ekspatriat atau pekerja asing di dunia. Begitu hasil survei HSBC tahun 2013 lalu. Disebutkan sekitar 22 persen tenaga kerja asing di Indonesia mendapat gaji 250.000 dollar AS per tahun, atau Rp 32,5 miliar per tahun (kurs Rp 13.000 per dolar AS).

Bukan tanpa sebab. perusahaan masih memandang kompetensi dari ekspatriat jauh lebih unggul dari para pekerja lokal. Namun, tak selamanya persepsi itu benar. Coba tengok perusahaan penghasil gas alam cair nasional, Badak NGL di Bontang, Kalimantan Timur. Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki Pertamina itu justru mampu menjadi rujukan perusahaan gas cair alam (LNG) dunia meski sama sekali tidak ada ekspatriat.

"Dengan maintenance cost terendah (dibandingkan perusahaan LNG lain) kita jadi rujukan dalam industri LNG dunia," ujar Senior Manager Corporate Communication Badak NGL Feri Sulistyo Nugroho di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (30/6/2015).

Dia menuturkan, meski saat ini Badak NGL tak lagi mempekerjakan orang asing, namun pada awal beroperasi tahun 1977, para pekerja asing juga dilibatkan. Bahkan, seiring berkembangnya perusahaan, jumlah pekerja asing itu sempat mencapai 300 orang.

Namun kondisinya kini berbeda, total karyawan yang jumlahnya sekitar 900 orang tak ada satu pun yang ekspatriat. Saat ini, kehadiran para ekspatriat di area Badak NGL justru bukan untuk bekerja melainkan mengikuti berbagai pelatihan yang disediakan perusahaan.

Setelah empat dekade, kini perusahaan yang terletak di Bontang tersebut justru menjadi rujukan berbagai perusahaan LNG dunia lainya. Berbagai program pelatihan bagi para ekspatriat itu antara lain program operator kilang, yakni mendidik operator profesional untuk commissioning & start up, shut down, dan operasi normal kilang LNG.

Program Teknisi Maintenance, yaitu mendidik teknisi dalam menangani pekerjaan mengoperasikan peralatan berjalan dan tetap (mechanical stationery and rotating equipment), peralatan elektronik (electrical) dan pengawasan instrumen (instrument control).

Selain itu, program safety di area kilang juga ada berupa pelatihan pemadaman kebakaran jika terjadi kecelakaan kilang. Bahkan, Badak NGL juga menyediakan program pendidikan (Badak NGL Academy) gratis bagi masyarakat dengan tujuan menciptakan orang-orang yang ahli dibidang industri LNG global.

"Seandainya kami tidak bisa menampung lagi karyawan yang ada, mereka akan laku di mana-mana. Seperti (Perusahaan LNG) Arun misalnya, mantan karyawan di sana sudah menyebar ke mana mana termasuk Qatar Gas, Angola LNG, dan lain-lain," kata Feri.

Berbagai pencapaian kinerja anak bangsa itu pun terbilang luar biasa. Pada 2010, Badak LNG mendapat predikat sebagai perusahaan minyak dan gas pertama di dunia yang berhasil mencapai International Sustainability Rating Sistem (ISRS 8) level 8 dari lembaga sertifikasi dunia yaitu Det Norske Veritas (DNV) Norwegia.

Berdasarkan hasil benchmarking Phillip Townsend Associates terhadap 14 kilang LNG dunia, Badak NGL meraih predikat tertinggi pada hampir seluruh aspek antara kain safety health environment, reliability, dan maintenance cost terendah.

Dengan predikat itu, kata Feri, Badak LNG menjadi tempat terbaik pelatihan personal dan pemeliharaan kilang LNG. Kualitas hasil produksinya pun tak kalah baik, dunia masih mengakui kalau kualitas LNG dari Kilang Badak salah satu yang terjual di dunia. Bahkan, berkait itu, harga LNG kilang Badak menjadi termahal di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com