Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putih Jadi Identitas Pertalite

Kompas.com - 23/07/2015, 16:39 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, Otomania - Pertalite akan mewarnai pilihan varian bahan bakar Pertamina di Indonesia. Sebagai produk baru, Pertalite akan diperkenalkan dengan identitas nozzel (pipa bensin) kelir yang berbeda dari bahan bakar lainnya.

Dari pantauan langsung Otomania di lapangan, dari beberapa SPBU yang sudah memasang pilihan menu Pertalite, seperti di SPBU 31-12203 Tentara Pelajar Arteri Permata Hijau, SPBU 31.127.20 Kapten Tendean, dan SPBU 31.128.02 MT Haryono. Terlihat kalau kepala nozzel untuk Pertalite dikelir putih.

"Tidak tau kenapanya, cuma memang dari sananya sudah begini. Paling hanya untuk membedakan saja kalau ini Pertalite yang baru," ucap Arief Budiman, Kepala SPBU 31.128.02 MT. Haryono saat ditemui Otomania, Kamis (23/7/2015).

Seperti diketahui, Pertamina membedakan kelir nozzel pada SPBU sebagai identitas BBM yang dijual, misalnya merah untuk Peramax Plus, biru (Pertamax), kuning (Premium), dan hijau (Vigas). 

Pertalite siap untuk melakukan uji pasar pada hari Jumat 24 Juli besok. Dari hasil wawancara Otomania dengan Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, Rabu (22/7/2015). Rencananya Pertalite akan disebarkan tahap perdana di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Untuk Tahap awal, Pertamina akan menyupai BBM Pertalite sebanyak 8.000 kiloliter.

"Akan ada 103 SPBU di Jakarta, Bandung, dan Surabaya yang siap memasarkan Pertalite. Termasuk SPBU yang ada di rest area Tol," ucap Wianda.

Dari info lapangan hasil berbincang dengan petugas SPBU dikabarkan harga Pertalite akan berada di atas Premium yang sekarang dibandrol Rp 7.400 dan di bawah Pertamax Rp 9.300 per liter. Kabarnya, Pertalite akan ditawarkan dengan harga Rp 8.400 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com