Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Lesu, Rasio NPL Kartu Kredit Naik

Kompas.com - 22/10/2015, 11:36 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Tren peningkatan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di bank umum sedikit banyak disumbang dari bisnis kartu kredit.

Meski tak ada data persis kontribusi terhadap NPL secara keseluruhan, namun rasio kredit macet pada kartu plastik ini per September 2015 lalu telah mencapai hampir 3 persen.

Steve Martha, General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) mengakui ada kenaikan NPL kartu kredit di tahun ini. Tetapi, kenaikan itu masih dalam batas wajar.

Tahun 2009, kata dia, NPL kartu kredit pernah di atas 10 persen. Namun perlahan membaik dan menjadi 2,83 persen di tahun 2014. "Dan saat ini hampir 3 persen," ucap Steve kepada Kontan, Rabu (21/10/2015).

Tren peningkatan NPL tak lepas dari kelesuan pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga kualitas aset nasabah turun. Meski di sisi lain, transaksi kartu kredit juga melambat, baik karena efek perlambatan ekonomi maupun pembatasan kepemilikan kartu.

"Memang, ada kenaikan, 1 persen–2 persen wajar lah. Toh, kami pernah menjaga NPL paling rendah 1,9 persen," kata Steve.

Dia mengatakan, industri akan menjaga NPL kartu kredit tak melewati 3 persen.

Salah satu bank yang NPL kartu kreditnya naik adalah Bank Negara Indonesia (BNI). Rasio kredit macet pada kartu kredit BNI meningkat 100 basis poin menjadi 2,6 persen dari akhir tahun 2014.

"Memang ada peningkatan NPL kartu kredit, namun cukup wajar," kata Okki Rushartomo, VP Credit Card &Acquiring Business BNI.

Peningkatan NPL kartu kredit itu, kata Okki, bersifat musiman usai Lebaran di samping juga akibat kelesuan ekonomi.

"Nanti pasti membaik, ini tren musiman," ujarnya.

Untuk menjaga NPL kartu kredit, BNI berupaya melakukan restrukturisasi. Cuma, Okki tidak menyebut nilai kartu kredit yang direstrukturisasi.

Sementara, Dodit W. Probojakti, Managing Director Cards & Loan Bank Mega bilang, NPL kartu kredit Bank Mega turun dari 4,1 persen per Januari 2015 menjadi 3,6 persen di September 2015.

Salah satu upaya bank ini menurunkan NPL dengan desentralisasi collections effort ke kantor cabang agar lebih efektif. (Christine Novita Nababan, Issa Almawadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Earn Smart
Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Rilis
Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Whats New
Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Selama Sepekan Harga Emas Antam Melonjak Rp 18.000 Per Gram

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Libur Panjang Idul Adha, 75.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Habis Terjual

Whats New
Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Kisah Hitler Membangun Ekonomi Jerman yang Porak Poranda usai Perang

Whats New
Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Kominfo Minta Media Sosial Tak Muat Konten Pornografi dan Judi Online

Whats New
Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Cash Flow Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengaturnya

Earn Smart
Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Libur Idul Adha, KAI: 882.164 Tiket Kereta Ludes Terjual

Whats New
Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Refund Tiket Kereta Bisa Lewat Aplikasi Access by KAI, Ini Caranya

Whats New
Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Bulog Bakal Akuisisi Sumber Beras di Kamboja, Ini Kata Guru Besar IPB

Whats New
Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Cerita Pedagang Kulit Ketupat Dapat Rezeki Tambahan di Momen Idul Adha

Whats New
Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Pelemahan Rupiah dari Perspektif Tiga Generasi Krisis Mata Uang

Whats New
Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Bahan Pokok Minggu 16 Juni 2024: Harga Daging Ayam Naik, Tepung Terigu Turun

Whats New
Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com