Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terampil Membuat Kerajinan Limbah Anorganik

Kompas.com - 06/11/2015, 19:49 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Apa yang tebersit dari benak kita ketika mendengar kata sampah? Mungkin perasaan jijik, jorok, kotor, dan juga bau. Namun, bagi sebagian orang yang kreatif, sampah bisa disulap menjadi barang bernilai ekonomi tinggi.

Berupaya menuju ke arah tersebut, PT Sidomuncul menginisiasi komunitas ibu-ibu di lingkungan pabrik menjadi melek sampah dan terampil, melalui kegiatan Pelatihan Pembuatan Kerajinan Limbah Anorganik di Pendopo Agrowisata Sidomuncul, di Jalan Soekarno-Hatta km 28 Bergas, Kabupaten Semarang.

Sebagaimana diketahui, limbah padat anorganik seperti sisa pengepakan, botol-botol bekas, bohlam-bohlam lampu dan lain-lain itu sangat susah diuraikan. "Melalui community development ini PT Sidomuncul menggelar pelatihan pemberdayaan masyarakat agar bisa memanfatkan limbah anorganik dengan baik. Sehingga lingkungan kita menjadi lebih baik dan lebih bersih, sekaligus bisa mendapatan nilai lebih dari sampah," kata Plan Manager PT Sidomuncul, Hadi Hartoyo, Jumat (6/11/2015) siang.

Ada sekitar 80 peserta yang mengikuti pelatihan pembuatan kerajinan limbah anorganik tersebut. Mereka adalah 30 warga dari Desa Gondoriyo, Klepu, Karangjati, dan Ngempon. Sisanya atau sekitar 60 orang adalah karyawan dari berbagai subbagian di pabrik tersebut yang rata-rata mendekati usia pensiun. "Pelatihan akan berlangsung selama tiga hari di bawah instruktur dari Komunitas Lumintu Recycle Art Tangerang. Sengaja kami datangkan instrukstur dari Jakarta yang hasil karyanya sudah dipamerkan dan dijual diberbagai kesempatan diskala nasional," kata Senior PR Manager PT Sidomuncul Nanik R Sunarso.

Terkait pelatihan itu, para peserta akan fokus bagaimana membuat kerajinan tas dari bahan limbah bungkus produk-produk Sidomuncul. Minimal ada tiga variasi tas yang dihasilkan selama pelatihan itu berlangsung.

Novi (52) salah satu peserta dari karyawan PT Sidomuncul mengatakan, sengaja mendaftar kelas pelatihan pembuatan kerajinan limbah anorganik ini lantaran dirinya telah mendekati masa pensiun. Warga Perumahan Gedangasri, Ungaran ini berharap dari pelatihan ini dirinya bisa menguasai teknik membuat kerajinan dari bahan anorganik. "Tiga tahun lagi saya pensiun, anak-anak juga sudah besar sehingga dengan keterampilan ini dimasa tua saya masih produktif," kata Novi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com