Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rhenald Kasali
Guru Besar Manajemen

Akademisi dan praktisi bisnis yang juga guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sejumlah buku telah dituliskannya antara lain Sembilan Fenomena Bisnis (1997), Change! (2005), Recode Your Change DNA (2007), Disruptions, Tommorow Is Today, Self Disruption dan The Great Shifting. Atas buku-buku yang ditulisnya, Rhenald Kasali mendapat penghargaan Writer of The Year 2018 dari Ikapi

Ini Beda antara 'Sharing' dan 'Sharing Economy'

Kompas.com - 03/05/2016, 05:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

KOMPAS.com - Sewaktu saya kuliah di Amerika Serikat, saya suka mencari literatur-literatur tua yang tidak ada di perpustakaan. Mulanya sulit, tetapi begitu kampus berkenalan dengan internet, perpustakaan menerapkan interlibrary loan.

Saya bahkan bisa meminjam buku karangan saya sendiri yang saat itu dikoleksi oleh library of congress melalui perpustakaan kampus. Cukup menulis di layar monitor, seminggu kemudian buku datang di rumah.

Beberapa saat setelah itu, masyarakat berpendidikan membentuk komunitas pinjam-meminjam buku. Semua koleksi perorangan bisa dipinjamkan. Maklum, harga buku memang mahal dan kita yang membeli, paling lama hanya memakai buku itu sekitar dua bulan.

Jadi, pantaslah para pecinta buku men-sharing-kan koleksinya. Ini murni sharing, belum menjadi kegiatan ekonomi, namun sudah mengancam eksistensi penerbit.

Gagasan itu baru berkembang menjadi sebuah kegiatan ekonomi tatkala seorang peneliti menemukan bahwa rata-rata pemilik power drill (bor listrik untuk memasang sekrup ke dinding) hanya memerlukan alat itu sekitar 14 menit.

Padahal, para produsennya marancang power drill agar kuat seumur hidup (a lifetime warranty) makanya wajar kalau harganya mahal.

Dalam hal ini, konsumen Indonesia mungkin lebih cerdas. Kita masing-masing memang perlu tenda untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Ya, tenda pesta. Apakah pesta sunatan, pernikahan, kematian, ulangtahun, reuni, atau apa saja.

Barangkali 2-3 tahun sekali perlu tenda sekitar 2-3 hari. Lantas buat apa dibeli kalau hanya dipakai sekali-sekali? Kita pun menyewanya. Murah meriah. Bisnis sewa-menyewa tenda hidup. Kegiatan ekonomi pun terjadi.

Di Amerika Serikat, gagasan sharing economy muncul dalam banyak hal. Termasuk dalam pengumpulan power drill dari para pemiliknya.

Seorang membuat aplikasinya, memungut biaya sewa, dan sedikit komisi. Mereka yang membutuhkannya mengunduh apps itu, lalu menyewanya. Ya, hanya untuk beberapa menit saja. Para pemiliknya pun dapat uang.

Di San Francisco, dua orang sahabat melakukan kegiatan ekonomi dengan menawarkan sharing space dari studio apartemennya. Lumayan, tiga orang yang mendaftar.

Sejak itu lahirlah  kegiatan menyewakan space apa saja, mulai dari kamar yang menganggur, apartemen, kapal pesiar sampai tenda kemah.

Sekarang, gerakan ini telah berubah menjadi sharing economy yang besar, bahkan menggeser kebesaran jaringan hotel. Namanya Airbnb.

Orang-orang yang piknik ke luar negri menyewakan kamarnya. Pada saat ia menyewa kamar orang lain di tempat tujuan wisatanya. Uang pun berputar. Segala yang idle (menganggur) menjadi produktif karena teknologi yang menghubungkan semua pihak.

Ekonomi Gotong Royong

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com