Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Sanksi, Lion Air Diberondong Investor, Bank, hingga Asuransi

Kompas.com - 25/05/2016, 10:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Manajemen Lion Air diberondong banyak pertanyaan oleh para mitranya lantaran sanksi pembekuan ground handling oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kami begitu ada surat di-suspend begitu banyak informasi yang dibutuhkan investor. Karena pesawat kita didanai oleh berbagai lembaga internasional, mereka tanya dengan di-suspend, pesawat kita mau diterbangkan ke mana?" ujar Direktur Umum Lion Air Edward Sirait di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Mendapatkan pertanyaan seperti itu, manajemen Lion Air mencoba menjelaskan duduk persoalan kepada investor. Hal itu dilakukan agar para investor tenang.

"Kami bilang (ke investor) enggak ada masalah. Ini hanya masalah administrasi yang harus kami selesaikan ke otoritas," kata Edward.

Selain lembaga internasional, pertanyaan terkait sanksi pembekuan ground handling muncul dari bank-bank yang juga mendandani pesawat-pesawat Lion Air.

"Kemudian pihak bank bilang, 'Apakah ke depan kita masih bisa mendanai pesawat yang Anda gunakan?'. Memang, mulai 2015 kami enggak bisa memasukkan lagi banyak pesawat ke Indonesia karena memang slotnya enggak ada," ucap dia.

Bahkan, tutur Edward, pihak asuransi pun sampai menanyakan dampak dari pembekuan ground handling Lion Air.

Pertanyaannya seputar kelanjutan kerja sama kedua belah pihak seusai pembekuan ground handling tersebut.

"Asuransi pesawat dan sebagainya. Kalau asuransi kan punya elemen-elemen, kalau salah satu elemennya berubah, kemungkinan berubah enggak rate-nya? Ya pasti berubah," tutur dia.

Hal yang diinginkan Lion Air, pemerintah dalam hal ini Kemenhub mampu menciptakan suasana yang kondusif di sektor penerbangan karena akan berpengaruh terhadap bisnis maskapai.

Semalam, Kemenhub memutuskan untuk menunda pemberlakuan sanksi ground handling terhadap Lion Air.

Hal itu menyusul rampungnya investigasi terkait insiden salah antar penumpang internasional ke terminal domestik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Kami memberikan waktu 30 hari atau satu bulan (kepada Lion Air untuk mengganti ground handling)," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamuraharjo di Jakarta.

Dengan keputusan tersebut, maka aktivitas ground handling Lion Air di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tetap bisa dijalankan oleh self handling Lion Air selama sebulan ke depan.

Kompas TV Lion Air 'Gak Gubris Kemenhub?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com