Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Presiden Tunjuk Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan

Kompas.com - 28/07/2016, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan perombakan pada beberapa pos kementerian ekonomi dalam Kabinet Kerja.

Salah satu tokoh yang dipilih Jokowi adalah Direktur Pelaksana Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang PS Brodjonegoro.

Lalu, kira-kira apa yang menjadi alasan Jokowi menunjuk Sri Mulyani untuk mengisi pos Menteri Keuangan?

Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa Ah Maftuchan menjelaskan, dalam pandangannya, ini tidak jauh dari alasan ingin menunjukkan betapa bagusnya tim ekonomi Indonesia.

"Ingin menunjukkan ke sektor swasta dan dunia internasional bahwa tim ekonomi Indonesia bagus dan (Sri Mulyani adalah) best of the best in our country," kata Maftuchan kepada Kompas.com, Rabu (27/7/2016).

Dengan demikian, ada kecenderungan pemerintah dan Presiden pun ingin membangun ekspektasi dan sentimen positif.

Inilah yang barangkali menjadi alasan penunjukan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang.

Adapun katalis predikat terbaik yang disematkan kepada Sri Mulyani, menurut Maftuchan, adalah lantaran Sri Mulyani sebelumnya menjabat Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Selain itu, ketika menjabat Menteri Keuangan pada periode pertama kepemimpinan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sri Mulyani terbilang berhasil.

Akan tetapi, apakah dengan penunjukan Sri Mulyani maka ekonomi Indonesia akan terjamin menguat?

Menurut Maftuchan, tidak demikian. Apa alasannya? "Apakah jaminan? Tidak! Situasi ekonomi domestik, regional atau ASEAN, dan global berubah. Tantangan makin berat," ujar Maftuchan.

Kompas TV Pesan Menteri Lama & Target Menteri Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com