Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Amran: Kita Butuh Produksi, Bukan Birokrasi

Kompas.com - 17/08/2016, 07:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dengan tegas mengimbau kepada seluruh jajarannya dan para stakeholder bidang pertanian untuk menghilangkan aspek birokrasi yang menghambat pertumbuhan sektor pertanian.

"Kita ini butuh produksi, bukan birokrasi, ini yang menghambat semua. Hilangkan birokrasi penghambat. Genjot terus produksi,” tegas Mentan di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Mentan berharap kepada para pelaku di sektor pertanian agar selalu konsisten dan terus mengembangkan sektor pertanian karena sektor pertanian merupakan ekonomi berbasis kerakyatan.

Mentan menegaskan, Indonesia harus menghilangkan segala bentuk birokrasi penghambat kemajuan dan inovasi pengembangan produktivitas sektor pertanian dan pangan.

“Sesekali kita harus ‘nakal’, tetapi dalam arti yang positif. Kita harus bisa ubah kebiasaan yang tidak baik dan teruslah bekerja dan berkarya. Karena negara dijamin bertanggung jawab dan mengapresiasi kinerja Anda semua. Hilangkan birokrasi, tingkatkan produksi,” jelas Mentan.

Sementara itu, Mentan juga mengimbau kepada jajaran pengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian dan Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) di seluruh Indonesia untuk turut berpartisipasi menciptakan lulusan sarjana pertanian yang berkualitas dan berdaya saing agar mampu mewujudkan swasembada pangan yang berkualitas.

“Saya minta kepada seluruh kepala sekolah SMK Pertanian dan insan pendidik STPP yang ada di sini untuk menggenjot kualitas pelajar pertanian dan menjadikan kita unggul di ASEAN, bahkan Asia,” imbuhnya.

Kompas TV Kementan Coba Wujudkan Swasembada Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com