Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beroperasi Sebulan, Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera Dapat Rekor Muri

Kompas.com - 16/01/2017, 15:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera (AJSB) telah resmi beroperasi setelah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 5 September 2016 lalu.

Perusahaan asuransi jiwa dengan prinsip syariah ini merupakan hasil spin off atau pemisahan unit usaha syariah Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912.

Direktur Utama AJSB Hadry Harahap menyebut, meski masih terbilang baru, tetapi perseroan sudah mencatatkan langkah awal yang cukup gemilang dalam memulai bisnis. Hal ini terbukti dari rekor yang diperoleh AJSB dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri).

“Baru sebulan kami beroperasi sudah ada 4.700 polis baru untuk produk Assalam. Kami memperoleh penghargaan Muri sebagai perusahaan asuransi jiwa yang tercepat masuk ke pasar,” kata Hadry dalam konferensi pers grand launching AJSB di Jakarta, Senin (16/1/2017).

Hadry menuturkan, selama periode 1 Desember hingga 30 Desember 2016, pemegang polis baru AJSB sudah mencapai 4.700.

Adapun hingga 15 Januari 2017, total pemegang polis baru mencapai 1.782. Menurut Hadry, ini merupakan sebuah langkah yang bagus bagi AJSB dalam memulai bisnis sebagai perusahaan asuransi berbasis syariah.

Ke depan, kata dia, AJSB ingin berperan aktif dalam penciptaan 1 juta polis baru di seluruh Indonesia. Hadry pun menjelaskan, jumlah perolehan polis baru yang tumbuh sangat cepat tersebut di luar jumlah pemegang polis eksisting dari UUS AJB Bumiputera 1912.

Menurut dia, pemegang polis eksisting UUS AJB Bumiputera 1912 tercatat mencapai sekira 125.000.

Ia menuturkan, dengan berubahnya UUS AJB Bumiputera 1912 menjadi AJSB, maka ada beberapa perbedaan dan perbaikan produk yang ditawarkan kepada masyarakat.

Ia menjelaskan, ada perbaikan produk, termasuk perbaikan ketentuan aktuaris produk.

“Di pertengahan tahun ini kami juga akan menghadirkan produk AJSB Wasirah. Ini adalah produk multi-proteksi dan multi-investasi. Kami sudah investasi manajer dan kepala departemen khusus untuk mengelola ini,” jelas Hadry.

Kompas TV Asuransi Mulai Gunakan Fintech
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com