Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 2017, Produksi Jagung Nasional Diprediksi "Over Supply"

Kompas.com - 18/01/2017, 15:16 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) menyatakan, dalam tiga bulan kedepan produksi jagung nasional akan mengalami kelebihan produksi atau over supply.

Ditargetkan pada 2017 produksi jagung nasional akan mencapai 17 juta ton, dan pada bulan April 2017 diprediksi akan terjadi produksi besar sebanyak 12 juta ton.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, peningkatan produksi yang terjadi karena adanya sinergi antara pemerintah dan swasta serta program luas tambah tanam yang digencarkan Menteri asal Bone, Sulawesi Selatan tersebut.

"Kami sudah kerja bersama-sama sehingga produksi (jagung) meningkat, ini sinergi yang baik dan impor kita turun 66 persen, sekarang justru ada kekhawatiran over supply dalam waktu dekat dan ini kita akan antisipasi lebih awal," ujar Amran di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta, Rabu (18/1/2017).

Menurut Amran, kenaikan produksi yang terjadi karena ada beberapa daerah yang mengalami peningkatan penanaman jagung.

"Ada satu daerah peningkatannya sampai 40 sampai 50 persen penanaman jagung, tapi ada yang terpenting GPMT sudah membangun warehouse (gudang) dimana-mana kemudian dryer (pengering), ini luar biasa ternyata kalau kita sinergi," ungkap Amran.

Dia menjelaskan, daerah-daerah yang mengalami peningkatan produksi yaitu Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Dompu, Bima, Sumbawa, Jawa Timur, dan Lampung.

Namun, Amran tidak menyebutkan lebih rinci terkait jumlah peningkatan produksi jagung pada daerah tersebut. Amran menjelaskan, pihak GMPT dengan anggotanya telah membangun gudang dan pengering untuk menyerap produksi jagung lokal dan diolah menjadi pakan ternak.

"Mereka membangun (gudang) sendiri, kemudian mendampingi petani dan sudah ribuan hektar dan pada tanggal 15 Februari 2017 ada panen dua ribu hektar di Lampung," papar Amran.

Selain itu, menurut Amran, jika terjadi over suplai dan GPMT tidak mampu untuk menampung produksi jagung nasional, maka pihaknya dan GPMT sepakat untuk menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menyerap produksi tersebut.

Dia menambahkan, produksi jagung nasional akan terjadi di seluruh Indonesia bukan hanya dibeberapa daerah.

"Ini nasional, ada 41 perusahaan pakan ternak mendampingi petani di provinsi-provinsi dan kabupaten dan mereka melihat animo tanam jagung luar biasa, sehingga khawatir produksinya dalam tiga bulan itu 12 juta ton, khawatir kalau ini tidak bisa ditangani dengan baik," tambahnya.

Harga Jagung

Sementara terkait untuk harga jagung pada saat ini, Amran menerangkan, hal itu sudah diatur oleh pemerintah terkait harga beli jagung di tingkat petani Rp 3.150 per kilogram.

"Karena sudah ada peraturan bahwa harga Rp 3.150 per kilogram dengan kadar air 15 persen diserap oleh pemerintah (Bulog) manakala perushaan swasta semua gudang-gudangnya sudah penuh, itu solusi kesepakatannya," pungkas Amran.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian produksi jagung 2016 mencapai 23,16 juta ton, naik sekitar empat juta ton dari 2015 yang mencapai 19 juta ton.

Sementara itu, GPMT mengungkapkan kebutuhan jagung untuk bahan baku pakan ternak pada tahun 2017 diprediksi 8,5 juta ton, naik tipis dari kebutuhan tahun 2015 sebanyak 8 juta ton.

Adapun kebutuhan jagung 8,5 juta ton tersebut merujuk pada produksi pakan tahun 2017 yang diprediksi 17 juta ton.

Kompas TV Pemerintah Berkomitmen Tidak Impor Jagung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com