Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pusat Bentuk BUMN sebagai "Holding" BUMDes

Kompas.com - 20/01/2017, 14:00 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akhir - akhir ini bertambah pesat.

Namun, pendirian BUMDes itu tidak dibarengi dengan kualitas sumber daya yang mampu mengelolanya.

Dikatakan Eko, ada sekitar 22.000 BUMDes yang sudah berdiri. Belum lama ini, dalam empat bulan terakhir, ada tambahan sekitar 8.000 unit. Dengan begitu, jumlah BUMDes hingga saat ini mencapai sekitar 30.000 unit.

Meski demikian, jumlah BUMDes yang benar - benar berjalan hanya sekitar 8.000 unit. Dan yang sudah benar - benar menuai untung hanya sekitar 4.000 unit.

Untuk memastikan keberadaan BUMDes itu tidak percuma, Kementerian Desa sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Tidak semua desa punya sumber daya yang mampu mengelola BUMDes. Makanya kita sekarang bekerja sama dengan Kementerian BUMN," kata Eko dalam seminar di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (19/1/2017).

Untuk jangka pendek, kerja sama antar kementerian itu berupa pelatihan terhadap sumber daya BUMDes. Hal itu dilakukan oleh Kementerian BUMN melalui BRI dan BNI.

"Masing - masing bank itu 1.500 BUMDes setiap tahun. Sampai sekarang masih jalan ini," jelasnya.

Sementara kerja sama untuk jangka panjang, Kementerian BUMN sudah berencana akan membentuk badan berupa BUMN yang akan menjadi holding BUMDes.

Dengan begitu, seluruh BUMDes dipastikan mendapat pendampingan. '"Untuk memastikan bahwa setiap BUMDes itu ada pendampingan. Kalau nggak ada pendampingan nanti BUMDes hanya papan nama saja," jelasnya.

Selain itu, pentingnya holding BUMN itu juga untuk meningkatkan jaringan BUMDes. Dengan begitu, BUMDes yang sudah terbentuk bisa menjadi seperti BUMDes yang telah sukses meraih untung.

"Dengan adanya holding network kan jadi besar. Jadi BUMDes tidak ada kesulitan mencari suplayer," ungkapnya.

Kompas TV Dana Desa Ditambah Tahun 2017?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com