Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salak Pondoh Asal Sleman Tembus Pasar Selandia Baru

Kompas.com - 24/03/2017, 05:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) memfasilitasi akselerasi ekspor terhadap beberapa komoditas pertanian, salah satunya ekspor buah salak ke Selandia Baru.

Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini, mengatakan, fasilitasi ekspor komoditas pertanian dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah tentang Paket Kebijakan Ekonomi IV yang mendorong kegiatan berorientasi ekspor.

"Buah salak asal Indonesia ini sangat disukai banyak orang, terutama Salak Pondoh atau sering disebut 'Salak Super Sleman'," ujar Banun melalui keterangan resmi, Kamis (23/3/2017).

Banun menjelaskan, salak yang diekspor memiliki kualitas baik dari segi rasa hingga aromanya.

"Disamping itu, bebas dari bahan kimia karena tumbuh di Lereng Merapi dengan tanah vulkanik dari Merapi dan pupuk organik," jelasnya.

Menurutnya, keberhasilan salak indonesia menembus pasar Selandia Baru merupakan pencapaian penting, mengingat Selandia Baru merupakan negara yang memiliki standard phytosanitary (sertifikat kesehatan tumbuhan) tinggi.

Data Badan Karantina Pertanian menunjukkan salak Indonesia telah menembus 29 negara di dunia tanpa mengalami hambatan karena memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh negara tujuan.

"China, Kamboja, Saudi Arabia, Singapura dan Belanda menjadi negara terbesar pengimpor salak Indonesia," ungkap Banun.

Menurutnya, salak merupakan buah tropis dan struktur kulitnya membuat salak bebas hama sehingga mudah masuk ke negara tujuan. Karantina telah berhasil menerapkan jaminan kesehatan dan keamanan pangan salak dengan baik.

Data dua tahun terakhir sejak tahun 2015 hingga 2016, ekspor salak Indonesia mengalami peningkatan hingga 4,24 persen.

Tahun 2015 tercatat volume sebesar 758.656,03 kilogram, dan tahun 2016 sebesar 790.888,05 kilogram.

"Selanjutnya pemerintah berharap peluang ekspor salak dan buah lainnya akan semakin terbuka dan tanpa hambatan teknis dari negara tujuan," pungkas Banun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com