Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Jadi Nominator Seafood Champion Awards 2017

Kompas.com - 02/04/2017, 13:11 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi salah satu nominator dalam ajang “Seafood Champion Awards 2017” yang secara rutin digelar Seaweb. Dalam perhelatan ini, Menteri Susi masuk ke dalam kategori Seafood Champion Award for Leadership.

“Finalis yang dinominasikan semua telah menunjukkan kecemerlangan dan keuletan dalam bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan, perbedaan bahasa, dan jenis-jenis industri untuk mengubah hubungan manusia dengan laut," tulis SeaWeb melalui keterangan resmi.

Dalam nominasi Seafood Champion Award for Leadership, Menteri Susi dinilai berpengaruh bagi negara lain yang memiliki kebijakan sama dengannya yakni memberantas pencurian ikan secara illegal (illegal fishing) dan meningkatkan keberlanjutan produk kelautan dan perikanan serta kelestarian laut.

Dalam hal ini, Menteri Susi akan bersanding dengan nama lain yang juga berkutat di dunia kelautan, yakni Ketua FishWise, Mariah Boyle dan Ketua Global Aquaculture Alliance, Wally Stevens.

Ajang Seafood Champions Award telah dilaksanakan sejak tahun 2006 sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang berdedikasi terhadap pengelolaan sumber daya laut dengan cara bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Selain penghargaan terhadap individu, Seafood Champions Award juga memberikan penghargaan dalam kategori kegiatan advokasi, visi, dan inovasi. Selain itu, penyelenggaraan Seafood Champions Award tahun ke-11 ini diberikan kepada mereka yang berdedikasi terhadap pengelolaan sumber daya laut dengan cara bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Pemenang akan diumumkan pada 5 Juni 2017 di SeaWeb Seafood Summit, Seattle Amerika Serikat.

“Tahun ini, finalis berasal dari beragam kalangan, mereka adalah orang-orang yang telah berhasil baik di level nasional maupun global,” ujar Mark Spalding, Presiden SeaWeb and The Ocean Foundation.

Nantinya, seleksi finalis dilakukan melalui panel diskusi para tenaga ahli keberlanjutan produk perikanan (sustainability seafood) yang berasal dari sektor industri maupun lembaga swadaya masyarakat dari Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

“Para juri kami memiliki pengetahuan dan perspektif luas terkait proses evaluasi yang kompleks ini. Kami sangat mengapresiasi hasil kerja mereka yang diakukan secara sukarela, memakan waktu lama dan menguras tenaga untuk memutuskan finalis awards ini," ujar Spalding.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com