Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian Data Nasabah, Potret Carut-marut Perbankan?

Kompas.com - 04/04/2017, 07:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menaruh uang di bank adalah suatu hal yang biasa dilakukan masyarakat agar uang tersebut tersimpan dengan aman dan bisa diambil kapan pun sesuai waktu yang diinginkan.

Namun, beberapa waktu belakangan ini, para nasabah perbankan di tanah air cukup diresahkan dengan maraknya aksi pencurian dan pemalsuan data nasabah yang dalam beberapa kasus banyak merugikan nasabah.

(Baca: Bareskrim Ungkap Kasus Pembobolan Tujuh Bank Senilai Rp 836 Miliar)

Dan yang mengejutkan lagi, aksi-aksi tersebut terjadi pada bank pelat merah yang nota bene adalah bank milik pemerintah yang berskala besar dan semestinya data-data nasabah tersimpan dan terjaga dengan baik.

Lantas, apa yang salah dengan perbankan pelat merah tanah air? Apakah sistem pengawasannya yang longgar, aksi para pencuri data yang semakin canggih, atau ada keterlibatan orang dalam?

Tak ingin masyarakat semakin diresahkan atas ulah para pencuri data nasabah tersebut, DPR sebagai perwakilan rakyat yang sering menerima aduan tersebut pun lantas memanggil empat direktur utama beserta jajaran bank pelat merah lainnya.

(Baca: Bahas Kasus Perbankan, DPR Panggil Bos BTN dan BNI)

Pemanggilan tersebut dilakukan untuk mempertanyakan modus yang dilakukan para pencuri data dan mempertanyakan pengawasan dan antisipasi perbankan dalam menghadapi hal tersebut agar masyarakat tak lagi dirugikan.

Berikut ini Kompas.com mencoba merangkum hasil pemanggilan dari empat bank BUMN yang pernah dipanggil oleh Komisi XI DPR RI beberapa waktu lalu.

Apa saja kejahatan perbankan yang mereka hadapi? Serta apa janji perbaikan yang mereka tawarkan untuk nasabah ke depannya? 

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

Direktur Utama BRI Suprajarto memaparkan beberapa kasus penipuan yang dialami oleh bank yang dipimpinnya. Dari mulai skimming atau pencurian data ATM nasabah hingga modus pencurian akun email untuk penyalahgunaan fasilitas internet banking.

"Yang terbanyak adalah skimming, hampir terjadi di semua bank ATM. Melakukan berbagai upaya, yang pasti dalam hal penanganan skimming, BRI akan kembalikan dana ke nasabah karena ini merupakan concern kita," ujar Suprajarto.

Modus lainnya misalnya SIM swap, modus ini dilakukan oleh seseorang yang bermaksud untuk melakukan kejahatan perbankan dengan modus penggantian SIM card di unit kerja operator seluler.

Bagaimana mengatasinya? 

Guna meminimalisir modus-modus tersebut, pihaknya meminta operator seluler untuk meningkatkan keamanan nasabah ketika bertransaksi menggunakan internet banking yang harus sama dengan nomor yang didaftarkan nasabah.

Menurut Suprajarto, BRI juga membuat parameter dengan penetapan high risk reputation untuk koordinator penyelesaian fraud yang masuk kategori high reputation risk. 

BRI juga melakukan edukasi nasabah via media cetak, elektronik, SMS blast dan lain-lain. BRI secara terus menerus lakukan update sistem berkala untuk menjaga sistem perbankannya. 

"Menu internet banking, di aplikasi internet banking, harus lakukan request link, ini hal yang terus kita lakukan karena ini masalah terkait dengan fraud eksternal, kami bertanggung jawab penuh terhadap kerugian nasabah," ujarnya.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com