Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMRT Singapura Akan Investasi LRT di Wilayah Medan

Kompas.com - 20/04/2017, 13:37 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Perusahaan transportasi SMRT yang menguasai angkutan massal di Singapura akan berinvestasi dalam pembangunan angkutan massal berbasis Light Rail Transit (LRT) di kawasan Medan-Binjai-Deliserdang-Karo.

Principal Consultant SMRT International Yeo Beng Lee usai bertemu Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi menjelaskan, separuh populasi di Singapura atau tiga juta orang setiap harinya menggunakan layanan LRT atau MRT.

Sebagian besar layanan angkutan massal itu dioperasikan dua operator mayoritas, salah satunya adalah SMRT.

“Kami sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun dan menjadi operator sejak 1987 di Sungapura. Awalnya kami dibantu perusahaan lain dalam pembangunan, pengoperasian dan perawatan. Sekarang sudah melakukannya sendiri,” kata Lee di Medan, Rabu (19/4/2017).

Saat ini SMRT menyediakan layanan bidang transportasi railsystem, bus, taxi, periklanan, media dan penyewaan gedung.

Lee bilang, pihaknya juga akan membangun LRT di Bandung dan saat ini dalam tahap persiapan pembangunan.

Sementara itu Erry Nuradi mengatakan, pengembangan kawasan perkotaan Medan-Binjai-Deliserdang-Karo memerlukan dukungan sarana transportasi yang memadai. LRT dan MRT dapat menjadi moda transportasi massal andalan untuk mengatasi persoalan tersebut.

Saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang tertarik berinvestasi di bidang tranportasi massal di Sumut yakni PT Medan Metropolitan Monorel yang telah menyusun dan menyampaikan pra studi kelayakan pembangunan monorel di kawasan tersebut.

"Sementara Kota Medan juga sudah menyusun studi kelayakan pembangunan LRT Kota Medan yang diusulkan sebagai proyek strategis nasional. Nantiya akan ada integrasi pembangunan antara LRT Medan dengan LRT Mebidangro melalui pembangunan stasiun terintegrasi," pungkas Erry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com