Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reksa Dana atau Emas, Mana yang Lebih Baik bagi Investor Pemula?

Kompas.com - 29/04/2017, 11:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mungkin Anda sudah sering mendengar bila satu-satunya cara melawan inflasi atau penurunan nilai uang adalah dengan berinvestasi. Investasi berarti Anda menempatkan dana di sebuah instrumen yang berpeluang tumbuh melampaui laju inflasi.

Misalnya, di produk investasi keuangan seperti saham, reksa dana, obligasi, emas logam mulia atau berinvestasi di sektor riil seperti menjadi pemegang saham sebuah usaha minimarket, dan lain sebagainya.

Nah, bila saat ini Anda terbilang newbie atawa pemula yang ingin mulai berinvestasi, mungkin kerap galau memilih, produk investasi apa yang tepat untuk menjadi wahana membiakkan uang?

Banyak pakar investasi atau konsultan keuangan yang merekomendasikan reksa dana atau emas sebagai wahana investasi yang tepat bagi investor pemula.

Tapi jika dipilih lagi, mana yang lebih diprioritaskan di antara emas dan reksadana sebagai pilihan investasi si investor pemula? Mari melihat beberapa hal berikut ini:

1.    Reksa dana
Reksa dana merupakan produk mutual fund atau kontrak investasi kolektif yang dikelola oleh manajer investasi. Investor membeli unit penyertaan di sebuah produk reksa dana sebagai investasi dan berpeluang menikmati pertumbuhan harga unit penyertaan sejurus dengan risikonya.

Kelebihan reksa dana adalah, Anda bisa memulai investasi dengan modal yang kecil. Di pasar saat ini, ada reksa dana yang bisa dibeli dengan investasi awal (initial subscription) murah sekitar Rp 100.000 saja.

Reksa dana bisa menjadi pintu awal bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh tentang seluk beluk investasi di pasar keuangan. Karena dikelola oleh manajer investasi, sebagai pemula kamu tidak dituntut untuk langsung “pintar” berinvestasi di financial market.

Kelebihan lain reksa dana adalah, Anda bisa bertransaksi atau jual beli dengan fleksibel seiring dengan pilihan platform investasi reksa dana yang makin lengkap.

Kekurangan reksa dana, selayaknya paper investment, investasi Anda tertuang dalam bentuk kertas saja dengan risiko kehilangan modal ketika kondisi pasar keuangan memburuk.

2.    Emas

Emas menjadi pilihan investasi mayoritas masyarakat Indonesia yang tergolong konservatif dalam membiakkan dana mereka. Emas tepat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin memulai investasi awal dalam jangka panjang, terutama untuk jenis investasi di luar pasar keuangan.

Terlebih saat ini sudah banyak pilihan cara pembelian emas, mulai dari cicilan emas, tabungan emas sampai membeli emas di situs-situs marketplace.

Kelebihan berinvestasi di emas adalah, Anda bukan Cuma menanamkan uang yang diharapkan bisa berkembang dalam jangka panjang. Sifat emas yang likuid alias mudah diuangkan juga bisa menjadi bagian dari dana darurat Anda.

Ketika suatu ketika Anda membutuhkan dana tunai mendadak, Anda tidak perlu menjualnya seketika. Cukup dengan menggadaikan, emas bisa menjadi bantalan dana darurat keluarga.

Kekurangan emas adalah masalah keamanan. Menyimpan emas dalam jumlah besar di rumah membuka risiko kehilangan. Anda bisa mengatasi risiko ini dengan menyewa safe deposit bank di bank terdekat.

Selamat memilih investasi Anda. Apapun investasinya, yang jelas, Anda harus memulainya saat ini juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com