Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Indomie Sangat Digemari di Nigeria

Kompas.com - 03/06/2017, 11:30 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu mi instan Indomie sangat digemari dan populer oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Di setiap warung kopi kita pasti melihat masyarakat menyantap Indomie.

Tidak hanya di Indonesia, produk yang diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga populer di luar negeri seperti di Eropa, Asia, Amerikan, dan Afrika.

Hingga saat ini, Indomie hadir di 100 negara, dari jumlah itu, 80 negara di antaranya merupakan tujuan ekspor dari Indonesia. Salah satu negaranya adalah Nigeria.

Saat ini, Indomie sangat populer di Nigeria. Bahkan, Indomie dijadikan salah satu makanan pokok di negara yang terletak di barat Afrika ini.

Namun apa alasan Indomie sangat digemari di Nigeria?

Direktur Indofood, Franciscus Welirang mengatakan, perjalanan awal Indomie di Afrika berasal dari Nigeria. Sejak tahun 1988 Indomie telah masuk dan dipasarkan di Nigeria.

Selain itu, kata Welirang, Indomie juga menjadi pionir mi instan yang pertama kali ada di Nigeria. Sehingga, dengan varian rasa yang bermacam-macama, Indomie menjadi populer di Negeria.

"Mulanya hadirnya kan di sana (Nigeria), Sehingga jadi pionir," ujar Welirang, Jumat (2/6/2017).

Pasar mi instan Indomie di Nigeria juga sangat dominan. Perseroan mencatat pangsa pasar Indomie di Nigeria mencapai 70 persen.

Terdapat empat varian rasa yang dipasarkan di Nigeria, diantaranya, Chicken Flavour (Rasa Ayam), Onion Chicken Flavour (Rasa Ayam Bawang), Pepper Chicken Flavour (Rasa Ayam Lada), dan Oriental Fried Noodles (Mi Goreng Oriental)

Saat ini juga, di Nigeria ada 16 produsen mie instan. Namun, Indomie tetap dipandang sebagai merek yang mendominasi.

Di Nigeria, Indomie diproduksi oleh Dufil, yang memiliki setidaknya tiga pabrik yang memproduksi mie dengan menggunakan mesin mutakhir.

"Indomie tidak hanya ada di Nigeria saja, tetapi di Mesir juga ada," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com