Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejolak Politik Bikin Ekonomi Inggris Terpuruk

Kompas.com - 13/06/2017, 08:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Ekonomi Inggris berada dalam keterpurukan lantaran gejolak politik yang belum juga usai. Kondisi ekonomi yang terpuruk itu pun bisa bertambah parah. Dalam beberapa pekan terakhir, data ekonomi Inggris mengecewakan. Kalangan bisnis pun menunda investasi mereka karena ketidakpastian politik.

Mengutip CNN Money, Selasa (13/6/2017), kabar tidak mengenakkan dari kancah politik Inggris terus bermunculan.

Perdana Menteri Theresa May kabarnya masih berupaya membentuk pemerintahan, padahal nyatanya telah gagal memperoleh suara mayoritas pada pemilu parlemen.

Visa menyatakan, belanja konsumen Inggris anjlok untuk pertama kalinya pada Mei 2017. Ini sejalan dengan rumah tangga yang terkena imbas kenaikan harga dan stagnannya peningkatan upah.

Selain itu, lebih dari 90 persen pelaku bisnis yang disurvei oleh Institute of Directors menyatakan hasil pemilu Inggris menjadi kekhawatiran bagi perekonomian.

Hanya 20 persen dari pimpinan bisnis menyatakan mereka kini optimis pada perekonomian Inggris dalam 12 bulan ke depan dan 57 persen menyatakan pesimis.

"Sulit dipercaya bahwa dampak ketidakpastian politik saat ini begitu nyata pada pemimpin bisnis, jika tidak ditangani segera, maka dampaknya bisa sangat menimbulkan bencana bagi ekonomi," kata Stephen Martin, Direktur Jenderal Institute of Directors.

Ekonomi Inggris sudah terpukul bahkan sebelum pemilu bergulir, di mana konsumen terimbas kenaikan harga namun upah tidak bergerak naik. Dinamika ekonomi dimulai tahun lalu ketika hasil referendum menunjukkan warga Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.

Investor pun cemas akan kemampuan ekonomi Inggris untuk bergerak tanpa akses ke pasar Eropa yang luas. Akibatnya, nilai tukar mata uang poundsterling anjlok ke level terendah dalam 10 tahun.

Pelemahan poundsterling telah mendorong naik harga saham perusahaan-perusahaan Inggris yang melakukan bisnis di luar negeri. Namun, pada saat yang sama, harga produk impor di dalam negeri terdongkrak naik.

Kondisi-kondisi itu membuat pertumbuhan ekonomi Inggris merupakan yang terendah di antara negara-negara G7 dan 28 anggota Uni Eropa pada kuartal I 2017.

Padahal, pertumbuhan ekonomi Inggris termasuk yang tertinggi di antara negara-negara G7 pada tahun 2016 lalu. 

(Baca: Belanja Konsumen di Inggris Turun untuk Pertama Kali Dalam 4 Tahun)

Kompas TV Inggris Gelar Pemilu untuk Tunjuk Perdana Menteri Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com