Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vincentius Ciptakan Aplikasi Presensi Karyawan di Ponsel

Kompas.com - 09/07/2017, 15:00 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Vincentius Kurniawan (21), lulusan Program Studi Teknik Informatika Universitas Multimedia Nusantara (UMN) tergerak untuk berinovasi membuat aplikasi presensi karyawan di dalam ponsel.

Vincentius bercerita, saat masih duduk di bangku perkuliahan, ia mengikuti lomba yang diadakan salah satu perusahaan dengan membuat inovasi aplikasi presensi karyawan.

Ide tersebut ia lanjutkan dengan memasukkan algoritma saat ia mengerjakan proyek tugas akhir atau skripsi.

Ide membuat aplikasi presensi karyawan berawal dari pengamatannya tentang mobilitas karyawan yang tinggi. Banyak karyawan yang harus bekerja di luar kantor.

"Tujuan buat teman-teman yang di dunia kerja itu butuh mobilisasi tinggi. Jadi kenapa sih absen (mengisi presensi) harus datang ke kantor, harus pake finger print, tapping, padahal kan kalau kerjanya di mal, working space, atau kerjanya yang harus ke client-client, kan susah," ujar Vincentius saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (8/7/2017).

Oleh karena itu, Vincen pun berinovasi menggunakan sistem Android di ponsel.

Aplikasi presensi karyawan mampu membuat penggunanya memberitahukan kehadiran mereka dalam bekerja dari koordinat tertentu tanpa harus datang ke kantor.

Koordinat-koordinat itu ditentukan oleh perusahaan berdasarkan lokasi para karyawannya yang bekerja di luar kantor.

"Tujuannya absennya biar fleksibel pakai handphone. Jadi sistemnya itu dia bisa absen kalau di koordinat tertentu," kata dia.

Aplikasi presensi karyawan diintegrasikan dengan teknologi global positioning system (GPS). Aplikasi tersebut mendeteksi wajah orang yang melakukan presensi atau face recognition.

Menurut Vincentius, kini inovasinya itu diminta salah satu perusahaan untuk dibuat sebagai bisnis.

Dia menyebut banyak hal yang masih harus digali dan dikembangkan dalam aplikasi tersebut sebelum benar-benar digunakan untuk bisnis.

Membuat inovasi seperti yang dilakukan Vincentius dapat dimulai dengan melihat persoalan-persoalan yang terjadi di sekitar.

Vincentius menuturkan, banyak ide yang bisa digali dari persoalan yang ada.

Dia mencontohkan, seorang progammer bisa saja menciptakan aplikasi untuk memanggil ambulans dengan menekan tombil pada ponsel tanpa menelepon, juga membuat sistem antrean pasien di rumah sakit.

Vincentius berpesan, kembangkanlah solusi dari berbagai persoalan yang ada.

"Sebenarnya kalau buat ide itu banyak. Masalah sekarang itu banyak banget karena kan sekarang semua lari ke digital. Lebih berani aja untuk mengeksplor masalah-masalah, jangan takut," ucapnya.

Pada hari ini, Vincen menjadi 1 dari 284 wisudawan yang lulus pada wisuda XI UMN yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) CBD Serpong, Tangerang Selatan.

Setelah menyelesaikan program strata satu, Vincen langsung mendapatkan beasiswa program master di Universiti Tunku Abdul Rahman, Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com