Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah akan Gunakan Persinyalan "Moving Block" untuk LRT Jabodebek

Kompas.com - 12/07/2017, 13:51 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk memakai sistem moving block untuk persinyalan kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. 

Hal tersebut dinyatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi setelah rapat terkait LRT di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta.

"Tadi kami bicara soal persinyalan ada yang fixed block ada yang moving block. Dengan moving block penumpangnya bisa mendekati 500.000 orang per tahun sedangkan pakai fixed cuma 270.000 orang per tahun. Maka itu saya langsung setuju," ujar Budi Karya, Rabu (12/7/2017). 

Dalam hal ini, sistem moving block merupakan sistem persinyalan yang mana kedatangan antar-kereta di stasiun dihitung berdasarkan perhitungan waktu, bukan jarak.

Dengan begitu, kedatangan kereta ke stasiun bisa dipastikan tidak akan mengalami keterlambatan. 

"Karena kami ingin jarak antarkereta (headway) lebih pendek. Dari yang tadinya 5 menit jadi bisa 1 menit," jelas dia. 

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menuturkan, teknologi tersebut akan memakan biaya senilai Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar.

Dengan demikian, ada tambahan biaya lagi pada pembangunan LRT Jabodebek yang dari total Rp 21,7 triliun menjadi sekitar Rp 22 triliun.

Sementara itu, tambah dia, pemerintah akan menggunakan jasa PT LEN Industri (Persero) untuk menyediakan teknologi moving block tersebut.

"Kami mengarahkan LEN Industri sebagai local partner. Siapapun yang menang kami minta LEN sebagai local partner, karena kami ingin LEN jadi perusahaan yang membangun persinyalan di Indonesia seperti INKA untuk kereta," pungkas dia.  

Sekadar informasi, saat ini progres pembangunan LRT Jabodebek sebesar 17 persen. Pembangunan LRT terdapat tiga jalur yakni Cawang-Cibubur, Cawang-Bekasi Timur, dan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com